International Society of Aesthetic Plastic Surgery (ISAPS) Terbitkan Peringatan kepada Para Pasien Mengenai Dokter Tak Berizin dan Pariwisata Kedokter
Senin, 10 November 2014 17:50 WIB
-- Organisasi Dikhususkan untuk Mempromosikan Imbauan Advokasi Keselamatan Pasien dan Perubahan Undang-undang Global
NEW YORK, 10 November 2014 (ANTARA/PRNewswire) -- International Society of Aesthetic Plastic Surgery (ISAPS) telah menerbitkan peringatan kepada semua individu yang menginginkan prosedur bedah kosmetik yang lebih murah, terutama di luar negara asal mereka, dan khususnya yang dilakukan oleh dokter tak berizin yang beroperasi tanpa sertifikasi organisasi. Mengingat kematian dua orang warga Inggris baru-baru ini yang bepergian ke negara lain untuk menjalani operasi bedah kosmetik yang dilakukan oleh dokter tak bersertifikat, ISAPS juga mengimbau perubahan global dalam undang-undang yang mengatasi kematian yang tidak perlu dan tragis ini dalam upaya memastikan tingkat keselamatan pasien yang lebih tinggi.
Video - http://origin-qps.onstreammedia.com/origin/multivu_archive/PRNA/ENR/patient_safety.mp4
Logo - http://photos.prnewswire.com/prnh/20141103/156357LOGO
"Bedah kosmetik di luar negeri bisa sangat berisiko karena standarnya bervariasi dari satu negara ke negara lainnya. Pasien harus mencari ahli bedah plastik bersertifikasi organisasi, terlepas dari tempat mereka menjalani prosedur tersebut," kata Susumu Takayanagi, MD, Presiden ISAPS. "Keselamatan pasien adalah prioritas utama kami. Keanggotaan ISAPS hanya untuk ahli bedah plastik bersertifikasi organisasi yang harus merupakan anggota aktif perkumpulan bedah plastik nasional."
Lebih dari lima tahun yang lalu, ISAPS menetapkan simbol keselamatan pasien, sebuah berlian yang terdiri dari empat faktor yang sangat penting untuk praktik bedah plastik estetis yang aman:
* Memilih Prosedur yang Tepat
* Faktor Risiko Pasien
* Memilih Ahli Bedah
* Fasilitas Bedah yang Aman
"Pasien menjadi mangsa dokter tak berizin karena adanya kesalahpahaman bahwa siapa saja yang bergelar Medical Doctor (MD) bisa melakukan prosedur bedah dengan aman. Setiap negara perlu menetapkan peraturan ketat yang mengontrol siapa yang dapat melakukan prosedur bedah plastik dan lingkungan di mana operasi dilakukan untuk mengurangi komplikasi dan kematian akibat pembedahan," ujar Michael C. Edwards, MD, ketua ISAPS Patient Safety Committee sekaligus presiden American Society for Aesthetic Plastic Surgery.
Nigel Mercer, MD, presiden European Association of Societies of Aesthetic Plastic Surgery (EASAPS), wakil presiden British Association of Plastic Reconstructive and Aesthetic Plastic Surgeons, dan mantan presiden British Association of Aesthetic Plastic Surgeons menyatakan, "Setiap pasien yang hendak bepergian jarak jauh untuk menjalani operasi estetis harus menyadari bahwa mereka berisiko lebih besar melampaui risiko yang akan mereka hadapi dalam mencari ahli bedah resmi di negeri sendiri. Jika mereka bersikeras untuk bepergian ke negara lain, mereka harus memilih ahli bedah berlisensi yang akan memberi mereka layanan, perawatan pasca-operasi dan saran, bukan sekedar operasi. Satu-satunya cara untuk menemukan ahli bedah bersertifikasi organisasi di luar negeri adalah di situs web ISAPS. Pasien juga harus bertanya kepada dokter jaminan apa yang diberikan oleh ahli bedah jika mereka menghadapi komplikasi setelah menjalani operasi."