Gratis Keliling Jakarta Dengan Bus Wisata
Jumat, 31 Oktober 2014 9:51 WIB
Bagi wisatawan yang berkunjung ke Ibu Kota Jakarta dan ingin berkeliling secara gratis serta duduk nyaman di atas bus bertingkat cukup mewah, gunakanlah Bus Wisata.
Bus yang baru dioperasikan awal tahun 2014 ini merupakan fasilitas yang diberikan Pemprov DKI Jakarta bagi para wisatawan yang berkunjung ke daerah itu.
Sensasi berkeliling kota menggunakan bus bertingkat ini, serupa yang ada di London atau Singapura dan bisa dinikmati secara mudah serta menyenangkan.
Meski demikan, tidak seluruh wilayah DKI Jakarta menjadi tujuan yang dilewati bus berwarna biru ini, sebab sudah ada rute-rute pilihan yang kesemuanya berada di sekitar Jakarta Pusat.
Rute yang ditempuh diawali dari Balaikota, kemudian Bundaran Hotel Indonesia (HI), Sarinah, Museum Nasional, Halte Santa Maria, Pasar Baru, Gedung Kesenian Jakarta, Masjid Istiqlal, Istana Merdeka, Monas dan kembali ke Balaikota.
"Cukup senang bisa mengajak anak-anak jalan keliling menggunakan bus wisata ini, selain tanpa biaya, fasilitas busnya juga bagus dan bersih ditambah adanya pengetahuan yang diberikan pemandu setiap melewati lokasi bersejarah," kata Ratno, salah satu wisatawan asal Semarang.
Apa yang dikatakan Ratno tidaklah berlebihan, sebab ketika melangkahkan kaki masuk ke dalam bus, suasana nyaman cukup terasa karena interior bus terlihat apik dan bersih, ditambah adanya fasilitas penyejuk udara atau "air conditioner" (AC) serta layar "LCD" yang menayangkan pariwisata Kota Jakarta.
Tampak luar, interior bus juga terlihat cukup menarik dengan kombinasi dua warna kuning dan biru serta lambung bus yang bertuliskan "Wisata Keliling Ibukota", sehingga kehadirannya di jalan raya Ibu Kota sering mengundang sebagian pejalan kaki untuk mengabadikan menggunakan lensa kamera.
Selain itu, bus juga dilengkapi awak yang terdiri dari polisi pariwisata, seorang pramudi (pengemudi wanita), kondektur dan pemandu wisata.
Keberadaan polisi wisata bertugas menjaga suasana agar kondisi dalam bus tetap kondusif, sedangkan pemandu bertugas memberikan penjelasan kepada penumpang ketika melewati setiap sudut jalan yang dianggap mempunyai nilai sejarah.
"Anda melewati patung Dewa Hermes. Patung ini dibangun sebagai penanda bahwa wilayah ini merupakan wilayah perdagangan, sebab Dewa Hermes dipercaya sebagai dewa perdagangan," kata salah satu pemandu ketika menjelaskan bahwa bus akan memasuki kawasan Jalan Djuanda, dan di depannya tampak patung Dewa Hermes.
Penjelasan pemandu tidak berhenti di situ, sebab perjalanan berlanjut ke arah Pecenongan yang merupakan pusat kuliner di Jakarta, kemudian pemandu pun bertutur mengenai kawasan tersebut.
Rute berikutnya yang ditempuh adalah Pasar Baru, Gedung Kesenian Jakarta, Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang berlokasi berseberangan.
Pemandu kembali menjelaskan bahwa dua tempat ibadah ini merupakan simbol dari toleransi beragama di Indonesia, yakni saling berhadapannya Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.
Usai berkeliling menempuh waktu kurang lebih 50 menit untuk satu kali rute, bus berhenti di Balaikota DKI Jakarta yang merupakan akhir tujuan. Dan pemandu kembali bertutur, demikian perjalanan wisata yang bisa dinikmati, semoga bisa berjumpa lagi dengan kami.(*)