Gubernur Usul Operasional Bus Harapan Jaya Dicabut

Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengusulkan supaya izin operasional perusahaan Bus Harapan Jaya dicabut, sebagai bentuk sanksi menyusul terjadinya peristiwa kecelakaan maut yang menyebabkan penumpangnya meninggal. "Sebagai kepala daerah saya tetap akan berkirim surat supaya dicabut izin operasional perusahaan bus tersebut. Tapi, Dirjen Perhubungan darat tidak pernah mengabulkan," kata Gubernur jatim Soekarwo di Surabaya, Selasa. Ia mengatakan, dirinya mengaku kecewa karena setiap usulan itu tidak direspon baik oleh Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. "Bus Harapan Jaya mengalami kecelakaan di sekitar Bundaran Waru Sidoarjo yang menyebabkan penumpangnya tewas. Kecelakaan diduga sopir bus ugal ugalan saat mengendarai bus tersebut," katanya. Gubernur mengaku geram terhadap peristiwa tersebut, karena untuk kesekian kalinya kecelakaan disebabkan ulah sopir yang kurang hati hati. Beberapa waktu lalu saat peristiwa kecelakaan bus Sumber Kencono, Gubernur langsung berkirim surat ke Dirjen Perhubungan darat agar izin operasional dicabut. Namun, kata dia, surat tersebut tidak direspon positif oleh Dirjen Perhubungan darat. Yang terkena sanksi justru hanya bus yang terlibat kecelakaan, sedangkan perusahaannya masih tetap operasional. "Padahal yang diinginkan perusahaan jiuga dikenai sanksi agar muncul efek jera, tidak memunculkan banyak korban lagi. Saya sudah minta Pak Wahid (Kadis Perhubungan Jatim, red) menindaklanjuti," katanya. Khusus kecelakaan Bus Harapan Jaya, Pemprov Jatim juga akan berkirim surat supaya dilakukan sanksi pencabutan izin operasional tidak hanya busnya saja. Gubernur tidak ingin tiap hari selalu ada kecelakaan dengan korban jiwa cukup besar akibat tindakan sopir yang jurang waspada. "Sekali lagi, kami akan berkirim surat terkait dengan masalah ini. Karena masalah ini menyangkut orang banyak," katanya.(*)