Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menyiapkan dua skema untuk mendukung operasional bus TransJatim yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yakni dengan menganggarkan dana belanja tidak terduga (BTT) dan rerouting atau penataan ulang rute transportasi umum.
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat di Kota Malang, Jawa Timur, Minggu, mengatakan, opsi menggunakan BTT dan pelaksanaan rerouting sebagai upaya menyiapkan feeder yang ditujukan menjadi angkutan pengumpan bagi bus TransJatim untuk mendapatkan penumpang.
"Untuk feeder akan dianggarkan dari BTT, Kemudian kami ada rerouting agar feeder tidak berhimpitan dengan koridor TransJatim. Jadi, kami ingin menyeimbangkan," kata Wahyu.
BTT, kata Wahyu memang diperbolehkan digunakan untuk mendanai program yang dinilai sebagai prioritas dan dibutuhkan oleh masyarakat.
Terlebih, anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk tahun anggaran 2025 sepenuhnya telah ter-ploting membiayai program kerja pemkot setempat.
Soal nilai kebutuhan BTT yang akan dialokasikan oleh Pemkot Malang untuk feeder bus Trans Jatim, Wahyu menyatakan jika hal tersebut saat ini masih dalam proses penghitungan.
"Tidak apa-apa (menggunakan BTT) karena feeder butuh anggaran. Kemudian tahun depan akan ada penganggaran melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD)," ucapnya.
Kemudian untuk pelaksanaan penataan ulang rute, Wahyu menyatakan jika hal itu memang perlu dilakukan. Dia tidak ingin melihat operasional angkutan pengumpan tak selaras dengan koridor bus TransJatim.
Rerouting dijelaskan oleh dia, berfungsi sebagai upaya meremajakan rute transportasi umum atau dalam hal ini angkutan kota (angkot) yang sudah lama tidak disentuh pembaruan.
"Saya akan mengevaluasi secara keseluruhan dengan mengimbangi rute TransJatim, baru nanti ada rute-rute yang lain," ucapnya.
Serangkaian upaya ini digagas oleh Pemkot Malang, mengingat bus TransJatim dijadwalkan mulai beroperasi pada akhir November 2025 dengan rute Kota Malang-Kota Batu.
Total ada empat koridor dibuka, tapi untuk tahap awal ini baru satu koridor dioperasionalkan.
Armada bus TransJatim yang disediakan ada 15 unit, terdiri dari 14 unit beroperasi dan satu unit sebagai cadangan.
Dia optimistis apabila bus TransJatim beroperasi maksimal, maka akan menghadirkan kemudahan mobilisasi, sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Semua rute Transjatim nanti sudah melalui perkantoran, area pendidikan, lain-lain. Jadi ada rasa nyaman yang diberikan ke masyarakat dan kemacetan bisa diminimalisir," kata dia.
