Bojonegoro (Antara Jatim) - Kepala Terminal Rajekwesi Dinas Perhubungan Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu, melarang sebuah bus Putra Mas Jurusan Bojonegoro-Surabaya beroperasi, karena akan menganggu jadwal keberangkatan bus lainnya dengan jurusan yang sama. "Bus Putra Mas kami larang beroperasi, sebab trayeknya sudah berubah," kata Kepala Terminal Rajekwesi Bojonegoro Sentot Sugeng Waluyo, di Bojonegoro, Sabtu. Menurut dia, bus Putra Mas, dengan No. 7441 UA jurusan Bojonegoro-Surabaya itu, sudah tidak lagi berhenti di Terminal Tambak Osowilangun, Surabaya, karena pemiliknya sudah mengajukan perubahan trayek dengan berhenti di Terminal Bungurasih. Dengan demikian, katanya, jadwal keberangkatan bus Putra Mas dari Terminal Rajekwesi Bojonegoro dan Terminal Tambak Oso Wilangon, Surabaya, seharusnya sudah berganti. "Tapi Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, belum menghapus trayek bus Putra Mas itu, sehingga menimbulkan masalah, ketika awak bus berusaha menjalankan kendaraannya," jelasnya. Ia mengaku sudah menghubungi pemilik bus Putra Mas mengenai permasalahan itu, juga Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, agar mengganti jadwal keberangkatan bus Putra Mas di Terminal Rajekwesi, dengan jadwal yang baru. "Yang kami larang beroperasi hanya satu bus dari sekitar 100 bus jurusan Bojonegoro-Surabaya," ujarnya, menegaskan. Sebelum itu, awak bus Putra Mas Bojonegoro menggelar demo dengan cara memarkir busnya di jalan keluar bus jurusan Bojonegoro-Surabaya. Akibatnya, arus kendaraan berbagai jurusan di Terminal Rajekwesi hari itu sempat terganggu dan tidak bisa jalan, sejak pukul 07.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB. "Saya hanya menjalankan pekerjaan atas perintah pemilik bus. Ya tidak tahu soal trayek," kata pengemui Bus Putra Mas Kopral, dengan nada tinggi. Sejumlah petugas yang melakukan negosiasi dengan awak bus tersebut akhirnya berhasil meredam awak bus Putra Mas, yang kemudian memasukkan bus ke dalam terminal. "Selama demo tadi penumpang tidak ada yang terlantar, sebab penumpang bisa memanfaatkan mobil penumpang umum (MPU)," jelas Sentot. (*)
Terminal Bojonegoro Larang Satu Bus Beroperasi
Sabtu, 27 September 2014 15:44 WIB