Mentan Minta Masyarakat Ubah Pola Pikir Makan
Kamis, 28 Agustus 2014 20:13 WIB
Gresik (Antara Jatim) - Menteri Pertanian Suswono meminta kepada masyarakat untuk mengubah pola pikir bahan makanan pokok sebagai salah satu cara untuk diversifikasi pangan yang ada saat ini.
"Saat ini masyarakat harus merubah pola pikir dengan makanan. Biasanya kalau belum makan nasi, orang tersebut mengaku belum makan. Padahal dirinya sudah makan pisang," katanya saat membuka pelaksanaan Petro Agrifood Expo (PAE) ke-12 di kebun percobaan Petro Kimia Gresik, Kamis.
Ia mengatakan, saat ini cukup banyak bahan makanan jagung dan juga ketela yang bisa digunakan sebagai bahan makanan lain selain padi.
"Diversivikasi makanan itu perlu. Makan itu tidak mesti nasi. Oleh karena itu, yang perlu dirubah adalah pola pikir masyarakatnya," katanya.
Ia mengatakan, saat ini produksi padi secara nasional sekitar 71 juta ton gabah kering atau meningkat dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 64 juta ton.
"Sedangkan untuk komoditas jagung yang awalnya 17 juta ton menjadi 18 juta ton. Dan ini akan terus ditingkatkan untuk diversifikasi pangan," katanya.
Dia mengatakan, pada kemerdekaan Indonesia yang ke-100 tahun ditargetkan tidak ada lagi petani yang miskin.
"Saat ini yang menjadi persoalan adalah, petani yang menanam padi dan mereka juga mendapatkan jata beras keluarga miskin dari pemerintah. Hal itu kan sangat ironi," katanya.
Ia mengatakan, salah satu kendalanya tidak adanya regenerasi petani mengingat saat ini rata-rata usia petani dengan usia di atas 60 tahun berada di kisaran 22 juta orang.
"Sedangkan untuk petani dengan usia produktif masih berkisar pada 3,4 juta orang. Itulah yang saat ini digarap untuk meningkatkan produksi pertanian," katanya.
Direktur Utama PKG Hidayat Nyakman mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pembangunan industri berkelanjutan (sustainable industry). PKG tidak hanya fokus pada kegiatan industrinya saja.
"Namun juga turut berperan aktif dalam memajukan sektor pertanian dengan menyajikan berbagai produk inovatif dan berkualitas, memberikan pengawalan teknologi, serta mendukung gerakan petani-petani muda berprestasi," katanya. (*)