Santri dan Kiai di Lumajang Berikrar Dukung Jokowi-JK
Kamis, 26 Juni 2014 23:55 WIB
Lumajang (Antara Jatim) - Puluhan kiai dan ribuan santri di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, melakukan ikrar dukungan kepada pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla-Jusuf Kalla di Pesantren KH Syarifuddin Desa Wonorejo, Kedungjajang, Lumajang, Jawa Timur, Kamis.
Tim Jokowi-JK dalam publikasi resmi yang diterima Antara di Surabaya, Kamis, melaporkan ikrar yang mengatasnamakan relawan suara hati nurani rakyat itu disaksikan langsung oleh salah satu juru bicara Jokowi-Jusuf Kalla, Khofifah Indar Parawansa.
Acara ikrar dukungan yang juga dihadiri Direktur Eksekutif Internasional Conference of Islamic Scholars (ICIS), Nashihin Hasan, itu dirangkai dengan doa dan istighatsah bersama untuk kemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Sikap para kiai dan santri mendukung Jokow-JK adalah pilihan tepat, bahkan pilihan itu sesuai dengan semangat mempertahankan Islam Ahlussunnah wal Jamaah. Demi kebesaran Ahlussunnah wal Jamaah, saatnya pendukung Gus Dur dan Bung Karno mendukung Jokowi-JK," kata Khofifah.
Sementara itu, Tim Seknas JKW4P mengutip pernyataan Jokowi untuk menghadirkan negara bagi seluruh Rakyat Indonesia tanpa diskriminasi dalam bentuk apa pun, termasuk bagi penyandang disabilitas, apalagi Indonesia sudah merativikasi Konvensi PBB tentang Hak-Hak Penyandang disabilitas pada 2011.
"Saya akan ikut berjuang untuk lahirnya undang-undang yang memberikan pengakuan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas atas sosial, ekonomi, kesehatan, politik, pendidikan, pekerjaan, kebudayaan dan hak-hak lain yang sama dengan Rakyat lainnya," kata Jokowi sebagaimana dikutip Tim Seknas JKW4P.
Jokowi berjanji mengusulkan RUU tentang Perlindungan Hak-Hak Penyandang Disabilitas menjadi pembahasan lintas komisi di DPR RI, sehingga otomatis akan melibatkan dan menjadi tanggung jawab lintas kementerian terkait dalam pembahasan dan implementasinya.
"Bagi saya dan Bapak Jusuf Kala, isu penyandang disabilitas tak bisa dilihat dari satu dimensi, namun sebagai sebuah isu yang harus mendapatkan perhatian dari berbagai sektor," katanya.
Jokowi merinci revolusi mental dalam membangun persepsi baru terhadap penyandang disabilitas yakni hentikan persepsi bahwa penyandang disabilitas adalah masalah sosial yang menjadi beban negara.
Selain itu, perjuangan untuk pengakuan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas tidak boleh atas dasar persepsi "charity" yg memosisikan mereka sebagai kelompok tak berdaya, melainkan harus berdasarkan persepsi konstitusi dan HAM.
Pilpres 2014 yang dijadwalkan pada 9 Juli akan diikuti dua pasangan calon yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (nomer urut 1) dan Joko Widodo-Jusuf Kalla (nomer urut 2). (*)