Pacitan (Antara Jatim) - Ratusan nelayan pendatang (andon) di Pelabuhan Tamperan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur memilih "golput" dengan tidak menggunakan hak suaranya karena alasan musim ikan, sehingga mereka memilih melaut ketimbang pergi ke tempat pemungutan suara (TPS). "Lagian kami tidak terdaftar di TPS sini," kata salah seorang nelayan andon asal Sinjai, Sulawesi Selatan, bernama Aldi (25), Rabu. Aldi dan juga sejumlah nelayan pendatang lain tampak tidak hirau dengan hiruk-pikuk pemilu legislatif yang digelar serentak di sseluruh wilayah Indonesia. Mereka terlihat asyik melakukan sejumlah aktivitas di atas kapalnya yang baru tambat, ataupun memperbaiki jaring sebelum berangkat melaut lagi pada Rabu malam nanti. Beberapa dari nelayan tersebut mengaku sebenarnya terbersit untuk berpartisipasi serta menggunakan hak pilih mereka dalam pemilu legislatif kali ini. Namun diakui mereka terkendala persyaratan administratif dalam melakukan pencoblosan di luar wilayah asal. "Kami tidak memiliki surat keterangan untuk mencoblos di daerah lain (formulir A5). Kami tidak sempat mengurusnya," ujar yang lain menimpali. Sikap golput para nelayan andon ini rupanya juga tidak lepas dari tidak adanya calon anggota legislatif (caleg) yang dikenal mereka. Aldi mengatakan, para nelayan selama berada di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan tidak pernah mendapatkan petunjuk ataupun sosialisasi pemilu dari pihak KPU Pacitan. Kenyataan ini sangat ironis, mengingat, komunitas nelayan di kawasan pesisir selatan Pacitan merupakan kelompok pemilih dengan jumlah cukup besar. Sejumlah juru kampanye nasional seperti Hary Tanoesudibyo, Edhie Baskoro Yudhoyono, Susilo Bambang Yudhoyono maupun sejumlah tokoh lain bahkan selalu menyempatkan bertemu atau setidaknya menyentuh komunitas nelayan ini demi mendapat simpati dalam safari politik mereka. "Ada ratusan nelayan sini yang tidak mencoblos dan memilih melaut. Semua pada tidak pulang (ke daerah asal)," kata Susilo, nelayan lain. Ia menyebut, jumlah nelayan andon yang memilih atau terpaksa golput mencapai sekitar 500 orang. Saat pelaksanaan coblosan sendiri suasana di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) ramai seperti bisa. Beberapa kapal sibuk membongkar muatan berupa ikan hasil tangkapan. Di sisi lain PPP Tamperan, belasan nelayan lain sibuk memperbaiki jaring atau menggulung tali-tali besar pengikat jaring. Para nelayan tersebut sepertinya tidak terpengaruh dengan hajatan besar lima tahunan itu. Ketua KPU Kabupaten Pacitan, Damhudi saat dikonfirmasi mengenai partisipasi pemilih dalam pemilu di daerahnya mengaku optimistis angka golput turun dibanding pemilu maupun Pilkada Gubernur Jawa Timur, dua tahun lalu. "Saya sudah memantau ke sejumlah TPS dan kelihatannya antusiasme masyarakat jauh meningkat dibanding pilgub kemarin yang mencapai 70-an persen," ujarnya. (*)
Nelayan Andon Pacitan Pilih Golput karena Musim Ikan
Rabu, 9 April 2014 17:18 WIB