Forki Jatim Rencanakan Pemusatan Latihan di Swiss
Kamis, 3 April 2014 20:10 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Pengurus Provinsi Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia Jawa Timur merencanakan program pemusatan latihan di Swiss bagi para atletnya yang disiapkan menghadapi Pekan Olahraga Nasional XIX tahun 2016 di Jawa Barat.
Ketua Umum Pengprov Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (Forki) Jatim Totok Lusida kepada wartawan di Surabaya, Kamis, mengemukakan dipilihnya Swiss sebagai tempat penggemblengan atlet, karena kebetulan karateka asal Jatim Umar Syarief memiliki dojo sendiri di negara tersebut.
"Tidak semua atlet puslatda dikirim ke Swiss, tapi diseleksi yang punya potensi besar meraih medali emas. Mungkin sekitar empat hingga enam orang dan waktunya masih belum diputuskan," katanya.
Totok Lusida yakin program latihan di Swiss akan mampu meningkatkan kualitas dan kemampuan para atlet, karena mereka juga akan diterjunkan pada sejumlah kompetisi karate di Eropa.
Karateka Umar Syarief yang ditemui saat menghadiri malam Anugerah Olahraga SIWO Jatim di Surabaya beberapa waktu lalu, mengatakan banyak kompetisi atau turnamen karate yang digelar di sejumlah negara di Eropa dan hal itu sangat bagus untuk mengasah kemampuan, jam terbang serta mental tanding para atlet.
"Secara kualitas sebenarnya karateka Indonesia cukup bagus, tapi masalah mental tanding yang masih menjadi salah satu sisi kelemahan kita," kata peraih medali emas SEA Games 2013 itu.
Lebih lanjut, Totok Lusida menambahkan bahwa Umar Syarief tetap akan menjadi bagian dari tim karateka Jatim pada PON 2016, kendati pada PON 2012 di Riau tidak bisa berlaga, karena terkendala regulasi batasan usia atlet.
Tanpa diperkuat Umar Syarief, tim karateka Jatim hanya mampu membawa pulang satu medali emas, satu perak dan lima perunggu. Satu emas itu disumbangkan dari nomor Kumite melalui karateka Angga Lasmana di kelas 75 kg.
"Target kami di PON 2016 adalah tiga emas. Apalagi, regulasi batasan usia atlet tak lagi diberlakukan sehingga Umar Syarief bisa kembali turun," tambah Totok.
Ketua Badan Pelaksana Puslatda Jatim Dhimam Abror Djuraid menegaskan bahwa regulasi batasan usia atlet pada cabang olahraga karate sangat merugikan kontingen daerah dan sudah seharusnya ditiadakan, karena di ajang internasional seperti SEA Games, Asian Games dan Olimpiade juga tidak diberlakukan.
"Meskipun usia Umar Syarief saat PON 2016 sudah tidak muda lagi, tetapi dia tetap punya potensi besar untuk meraih medali emas bagi Jatim. Oleh karena itu, target tiga emas cukup realistis dipenuhi dari karate," katanya. (*)