Polisi: Pelaku Bom Bondet di Pamekasan Bukan Teroris
Selasa, 4 Maret 2014 21:21 WIB
Pamekasan (Antara Jatim) - Wakapolres Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Kompol Ikhwanuddin, menyatakan pelaku bom banting atau dikenal dengan bondet di Desa Duko Timur, bukan teroris.
"Bukan, itu pelakukanya bukan teroris," kata Kompol Ikhwanuddin kepada Antara per telepon, Selasa malam.
Kemungkinan, sambung Kapolres, pelaku teror bom banting di rumah warga bernama Sajae alias Pak Kudsiyah, warga Dusun Sakolaan, Desa Duko Timur, Kecamatan Larangan, itu memiliki masalah pribadi dengan korban.
Wakapolres mengemukakan hal ini, menanggapi adanya dugaan yang berkembang di sebagian masyarakat bahwa pelaku teror bom yang terjadi di rumah warga Duko Timur adalah teroris.
Dugaan kemungkinan pelaku teroris ini mengemuka mengingat pada tahun 2012, Kabupaten Pamekasan memang pernah disinggahi terduga teroris asal Solo, Wendy Febriangga alias Hasan alias Wendy.
Keberadaan terduga teroris yang sempat singgah di Pamekasan itu pada September 2012. Terduga teroris Wendy sempat singgah di rumah istrinya di Desa Pagendingan, Kecamatan Galis, selama sekitar tiga hari lebih, sebelum akhirnya ditangkap tim Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 Mabes Polri pada tanggal 27 September 2012 di Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah.
Kala itu, terduga teroris Wendy Febriangga alias Hasan alias Wendy tinggal di rumah istrinya Sri Rahmawati.
Mengenai bom bondet, saat ini, kata Wakapolres, polisi masih berupaya mengungkap pelakunya, serta motif dari aksi teror bom banting di rumah Sujae alias Pak Kudsiyah itu.
Aksi teror bom di rumah Sujae ini terjadi Senin (3/3) malam. Kejadian itu bermula saat ada dua orang tak dikenal datang. Sujae sendiri tidak mengenal kedua orang tersebut dan secara tiba-tiba melempar bom banting ke rumahnya, namun tidak meledak.
Selanjutnya pada Selasa (4/3) pagi, polisi mengamankan rumah Sujae, dan pada siang, meledakkan bom banting atau "bondet" itu.
Jenis bom yang dilempar ke rumah Sujae itu, seperti jenis bom yang biasa digunakan para pencuri hewan ternak yang sering terjadi di wilayah perbatasan Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep belum lama ini. Jenis bom ini juga sering digunakan oknum warga menangkap ikan. (*)