Banjir di Ngawi Putuskan Jalan Alternatif Ngawi-Madiun
Senin, 6 Januari 2014 12:04 WIB
Ngawi (Antara Jatim) - Banjir akibat luapan Bengawan Madiun yang melanda di dua kecamatan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, memutuskan jalan alternatif yang menghubungkan kabupaten setempat dengan wilayah Madiun.
"Titik terputus berada di Kecamatan Kwadungan. Saat ini saya juga masih terjebak karena akses jalan terputus banjir akibat luapan Bengawan Madiun setelah hujan deras melanda wilayah Madiun dan Ponorogo," ujar Kepala Pelaksana BPBD Ngawi, Eko Heru Cahyono, kepada wartawan, Senin.
Menurut dia, berdasarkan informasi dari tim lapangan, banjir di Ngawi melanda di sejumlah desa di Kecamatan Kwadungan dan Pangkur. Air mulai memasuki rumah warga pada Senin dini hari, namun saat ini sudah mulai surut dan masih menutup jalan alternatif penghubung Ngawi-Madiun.
"Sebelumnya air sempat masuk rumah. Namun tidak begitu parah jadi tidak ada warga yang kami ungsikan. Meski demikian air masih menggenang di jalan," kata dia.
Pihaknya belum dapat memastikan jumlah rumah warga yang terkena banjir. Hal itu karena tim BPBD setempat masih melakukan pendataan.
Sementara, seorang warga Kwadungan, Kristianto, mengaku, air mulai masuk rumah warga pada dini hari saat ia masih tidur dan kini sudah berangsur surut.
"Air sudah masuk ke dalam rumah setinggi betis. Jadi semua keluarga saya bangunkan untuk menaikkan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi supaya tidak basah," katanya.
Meski kini banjir tinggal menyisakan genangan, warga mengaku cukup terganggu. Sejumlah warga Kwadungan terpaksa harus memutar sejauh beberapa kilometer jika hendak keluar dari desanya. Selain itu, ratusan hektare sawah di sejumlah desa di Kecamatan Kwadungan dan Pangkur juga masih tergenang air.
Data BPBD Ngawi mencatat, Kecamatan Kwadungan dan Pangkur merupakan salah satu daerah di kabupaten setempat yang rawan banjir saat musim hujan terjadi. Selain itu, juga terdapat Kecamatan Ngawi, Pitu, dan Mantingan yang juga rawan banjir sebab wilayahnya berada di bantaran Sungai Bengawan Madiun dan Bengawan Solo.
Banjir akibat luapan Bengawan Madiun juga melanda Desa Ngelang, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan. Hingga siang ini air masih memtuskan jalan alternatif penghubung Magetan dengan Madiun dan Ngawi.
Selain itu, area sawah di desa setempat juga masih tergenang air. Banjir akibat luapan Bengawan Madiun tersebut terjadi akibat tingginya curah hujan di wilayah Ponorogo, Magetan, Madiun, dan sekitarnya selama beberapa hari terakhir. (*)