Situbondo (Antara Jatim) - Sebanyak 159 orang siswa prajurit TNI Angkatan Laut mulai menjalani latihan khusus Pendidikan Komando Marinir angkatan ke-145 di Pusat Latihan Tempur Marinir, Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Program latihan khusus untuk membentuk prajurit elite Korps Marinir itu, dibuka Komandan Pusat Pendidikan Infanteri Komando Pendidikan Marinir (Kodikmar), Kobangdikal, Kolonel (Mar) Sumarto di Situbondo, Selasa. Ke-159 orang siswa tersebut, terdiri dari 138 siswa Pendidikan Pertama Tamtama angkatan ke-33 Kejuruan Marinir dan 21 orang Kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) Tingkat III angkatan ke-60. Komandan Kodikmar Kolonel (Mar) M Sulchan mengatakan pendidikan komando ini merupakan rangkaian kegiatan yang diselenggarakan Pusat Pendidikan Infanteri untuk membekali dan melatih siswa agar memiliki kemampuan dan ketrampilan tentang taktik dan teknik Pasukan Komando. Menurut Sulchan, seorang prajurit Marinir harus mempunyai jiwa dan kemampuan Pasukan Komando serta nantinya mampu mengaplikasikannya dalam setiap kedinasan di TNI AL. "Latihan ini bersifat khusus karena di dalamnya memuat materi yang beraneka ragam, baik teori praktis maupun ketrampilan yang diawali perorangan sampai taktik satuan kecil, yang semuanya itu merupakan ilmu dasar bagi prajurit komando," katanya dalam amanat yang dibacakan Komandan Pusdikif Kolonel (Mar) Sumarto. Dalam pelaksanaannya, Pendidikan Komando Marinir akan berlangsung selama 77 hari dengan sasaran indoktrinasi atau pendalaman yang menguras mental dan fisik para siswa. Adapun materi pendidikan meliputi tahap laut selama 15 hari, tahap dasar komando 27 hari, tahap hutan 20 hari, tahap gerilya delapan hari, dan terakhir tahap lintas medan selama sembilan hari. Sulchan menjelakan pada tahap laut, seluruh siswa mendapat materi bertahan di air dengan cara berenang dan mengatasi segala kendala khususnya di laut. "Selanjutnya, siswa prajurit masuk tahap dasar komando yakni berupa materi mengatasi medan yang sulit dan berat dengan menggunakan peralatan pendakian gunung," ujarnya. Tahap hutan menjadi kegiatan berikutnya yang harus dijalani siswa untuk pengenalan teknik dan taktik bertempur pada medan tertutup berupa hutan dan gunung dalam bentuk satuan kecil, serta cara mengatasi kendala hidup di hutan. Latihan itu sekaligus melaksanakan perang gerilya lawan gerilya. Seluruh rangkaian pendidikan diakhiri dengan tahap lintas medan, yakni seluruh siswa akan berjalan kaki dari Banyuwangi ke Markas Kodikmar di Surabaya dengan waktu tempuh selama sembilan hari. (*)
159 Siswa Jalani Pendidikan Komando Marinir
Selasa, 31 Desember 2013 12:42 WIB