Beirut, (Antara/AFP) - Helikopter-helikopter menjatuhkan TNT - yang dikemas dalam barel-barel pasar sayur dan di samping sebuah rumah sakit di kota utara Suriah Aleppo Sabtu, menewaskan sedikitnya 25 warga sipil termasuk dua anak-anak, kata pengawas. "Jumlah orang yang tewas telah meningkat menjadi 25, termasuk dua perempuan, empat anak-anak, remaja dan seorang aktivis media," kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia memperbarui korban sebelumnya. "Jumlah itu kemungkinan akan meningkat lebih lanjut karena beberapa orang telah menderita luka parah," tambah kelompok berbasis di Inggris itu. Komisi Umum Revolusi Suriah, sebuah jaringan aktivis di lapangan, menggambarkan pemboman itu sebagai "pembantaian". "Serangan-serangan itu menargetkan pasar yang ramai di mana orang membeli sayuran dan peralatan rumah tangga," katanya. "Banyak bangunan telah rusak, dan satu runtuh." Observatorium dan para aktivis di Aleppo mengatakan rezim Presiden Bashar al-Assad telah melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap kota dan di desa di dekatnya sejak 15 Desember, menewaskan lebih dari 400 orang, sebagian besar warga sipil. Pesawat-pesawat tempur telah meluncurkan roket dan helikopter menjatuhkan apa yang disebut bom barel, di daerah-daerah yang dikuasai pemberontak dan sering di daerah berpenduduk padat, meneror warga. Organisasi hak asasi manusia serta negara-negara Arab dan Barat mengutuk serangan itu sebagai "tanpa pandang bulu" dan "melanggar hukum", tetapi rezim Bashar mengatakan serangan itu menargetkan "teroris". Aktivis mendistribusikan rekaman dari wilayah pasar yang rusak parah. "Kami telah mengambil potongan tubuh anak-anak - mereka ada di sana dengan dua perempuan dan laki-laki," kata seorang pria, menunjuk ke arah sebuah kendaraan yang hancur. "Di dalam mobil ada mayat wanita dengan kepala mereka terputus. Kami menempatkan sisa-sisa itu di tas ... Semoga Tuhan membalas dendam melawan Anda, tiran," katanya. Menurut direktur Observatorium Rami Abdel Rahman, rezim menggunakan taktik yang sama untuk kota Aleppo seperti yang terjadi selama lainnya terkepung, di daerah-daerah yang dikuasai pemberontak. "Rezim ingin merebut kembali daerah pemberontak melalui serangan udara, meneror warga sipil dan mendorong para pemberontak," kata Abdel Rahman. (*)
Serangan Udara terhadap Pasar dan RS Aleppo Suriah Tewaskan 25 Orang
Minggu, 29 Desember 2013 5:57 WIB