Bojonegoro Tambah Alat Berat untuk Buat Embung
Rabu, 25 Desember 2013 19:11 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), menambah sejumlah alat berat senilai Rp13 miliar dari APBD 2013 untuk merealisasikan pembangunan 1.000 embung sebagai usaha menangani kekeringan di musim kemarau.
"Peralatan berat yang akan dimanfaatkan membuat embung sudah datang, tapi baru akan dimanfaatkan pada 2014," kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pengairan Bojonegoro Sapto Sumarsono, Rabu.
Ia menjelaskan kontraktor CV Jatisari Nusantara Bojonegoro sebagai pemenang lelang sudah merealisasikan pengadaan alat berat beberapa waktu lalu. Alat yang berat yang saat ini disimpan di kantor Dinas Pengairan yaitu tujuh "backhoe", satu truk trailer dan dua dump truk.
"Alat berat belum dimanfaatkan untuk membuat embung, tapi sudah dimanfaatkan untuk memperbaiki tanggul Bengawan Solo yang bocor," jelasnya.
Menjawab pertanyaan, Sapto menjelaskan program merealisasikan 1.000 embung di daerahnya tahun ini sudah mulai berjalan.
Namun, katanya, pembangunan embung secara swakelola tahun ini yang terealiasi baru 16 embung dengan memanfaatkan dua "backhoe", dua buldoser dan satu dump truk, milik Dinas Pengairan yang sudah ada sebelumnya.
Selain itu, tambahnya, pembangunan dengan sistem lelang yang sudah terealisasi sebanyak 100 embung yang daya tampungnya masing-masing embung berkisar 15.000-20.000 meter kubik.
"Embung yang terbangun memanfaatkan tanah kas desa dan tanah negara "solo vallei werken"," terangnya.
Ditanya berapa waktu yang dibutuhkan untuk merealisasikan 1.000 embung, ia belum bisa menjelaskan. Tapi, ia menyebutkan satu "backhoe" akan mampu dimanfaatkan untuk membuat tujuh embung selama setahun.
Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro Edy Sutanto, sebelumnya, menjelaskan pihaknya mantargetkan tahun ini mampu merealisasikan 179 embung baik yang dibangun secara swakelola maupun dengan sistem lelang.
Namun, katanya, target pembangunan embung tidak tercapai, sebab kontraktor pengadaan alat berat baru merealisasikan pengadaan alat berat setelah masuk musim hujan.
"Kontraktor alat berat tidak salah, sebab sesuai kontrak pengadaan alat berat batas waktunya terakhir Desember," ujarnya.
Data di Dinas Pengairan setempat, sebelumnya sudah terbangun 93 embung termasuk Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang dan Waduk Leran I dan II di Desa Leran, Kecamatan Kalitidu. (*)