Puluhan Petani Bojonegoro Peroleh Pelatihan "Cybex"
Selasa, 24 Desember 2013 12:29 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Sebanyak 30 petani di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim, Selasa, memperoleh pelatihan "cyber extension" (cybex) yang diselenggarakan Dinas Pertanian bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
"Para petani yang memperoleh pelatihan mengenai pemanfaatan teknologi informasi (TI) kami harapkan bisa memberikan ilmu yang diperoleh kepada para petani lainnya," kata narasumber IT Dinas Kominfo Bojonegoro Djoko Suharmanto, kepada para peserta pelatihan.
Ia menjelaskan pemkab saat ini menjalin kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai usaha meningkatkan daerah setempat sebagai lumbungan nasional, selain lumbung energi.
"Para petani di Bojonegoro harus memahami tentang IT agar proses pencapaian peningkatan produksi pangan bisa dengan cepat tercapai," katanya, menegaskan.
Kepada para petani, ia mencontohkan harus memahami IT, sehingga ketika terjadi permasalahan mengenai pertanian bisa langsung melakukan konsultasi dengan para ahli di IPB.
"Misalnya, tanaman padi petani nanti ada yang terserang ulat maka bisa langsung difoto dan ditanyakan kepada para di IPB," tuturnya.
Menurut dia, hasil jawaban dari ahli di IPB langsung bisa ditunggu, sehingga petani bisa langsung melakukan antisipasi dalam membasmi ulat.
Lebih lanjut Djoko menjelaskan jawaban dari ahli di IP tersebut juga bisa dilihat di jaringan internet yang ada dan bisa dibaca oleh seluruh petani dan masyarakat di Indonesia.
Pelatihan IT bagi petani dipandu oleh Moch. Rifai, tenaga ahli di bidang IT di Media Center Bojonegoro. Materi yang diperoleh para petani yaitu membuat e-mail, sampai membuat blog, termasuk pemanfaatan jejaring sosial.
Ia menambahkan kerja sama antara pemkab dengan IPB dalam program "ceybex" dalam pengembangan produksi pangan pencanangannya akan menghadirkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa pertengahan Januari.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Bojonegoro Kusnandaka Tjatur menjelaskan potensi pangan yang akan dikembangkan di daerahnya sedikitnya ada 20 jenis, di antaranya bawang merah, belimbing, salak, jambu merah, selain padi.
"Pengembangan produksi pangan termasuk pengembangan di bidang peternakan," ucapnya.(*)