Satgas Maritim dari Lebanon Tiba di Surabaya
Rabu, 11 Desember 2013 17:46 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Diponegoro-365 yang tergabung dalam Satuan Tugas Maritim Kontingen Garuda XXVIII-E/UNIFIL tiba kembali di Surabaya, setelah menyelesaikan tugas misi perdamaian di Lebanon.
Kedatangan KRI Diponegoro yang membawa sekitar 100 orang personel Satgas Maritim disambut Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur Laksamana Muda TNI Agung Pramono di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Rabu, dalam suasana hujan gerimis.
Satgas Maritim UNIFIL yang berada di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menjalankan tugas misi perdamaian di Lebanon selama sembilan bulan, termasuk dua bulan perjalanan laut pergi pulang Surabaya-Lebanon.
Suasana haru terlihat saat ibu-ibu Jalasenastri yang juga istri anggota Satgas Maritim bersama anak dan keluarganya ikut menyambut kedatangan kapal perang yang bertugas sejak 5 Maret 2013.
Setelah menerima ucapan selamat datang dan kalungan bunga dari Ny Yus Agung Pramono (istri Pangarmatim), Komandan KRI Diponegoro Letkol Laut (P) Hersan langsung memeluk istri dan anaknya yang sudah menunggu di dermaga. Begitu juga dengan anggota Satgas lainnya.
Pangarmatim Laksda TNI Agung Pramono mengatakan pihaknya atas nama pemerintah dan TNI AL merasa bangga dengan keberhasilan Satgas Maritim KRI Diponegoro menjalan misi perdamaian di Lebanon.
"Selama bertugas di Lebanon, Satgas KRI Diponegoro juga berperan aktif melakukan patroli laut dan mendapat penghargaan dari PBB serta pemerintah Lebanon," katanya didampingi Letkol Laut Hersan.
Setelah KRI Diponegoro, lanjut Agung Pramono, Koarmatim juga sedang menyiapkan KRI Frans Kaisiepo-368 untuk penugasan yang sama ke Lebanon pada sekitar Maret 2014.
"Itu akan menjadi penugasan keenam ke Lebaon yang dilakukan kapal perang dari Koarmatim. Saat ini, para prajurit yang akan menjadi anggota satgas masih menjalani tahapan seleksi," tambahnya.
Sementara itu, Komandan KRI Diponegoro Letkol Laut (P) Hersan mewakili seluruh anggota Satgas mengatakan penugasan ke Lebanon merupakan sebuah kebanggaan, karena mengemban tugas negara untuk menjadi pasukan perdamainan dunia di bawah bendera PBB.
"Selama penugasan, kami juga mendapatkan sambutan ramah dari pemerintah Lebanon sehingga seluruh aktivitas kegiatan dapat dijalankan dengan lancar," katanya. (*)