Oleh Bambang Purwanto dan Indra Arief Pribadi Jakarta, (Antara) - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyampaikan rasa duka cita yang sangat mendalam atas wafatnya mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela pada usia 95 tahun karena sakit, demikian keterangan Kementerian Luar Negeri yang diterima Antara Jumat pagi . "Kita semua merasakan duka yang sangat mendalam atas wafatnya sorang tokoh dan pejuang yang secara teguh dan prinsipil menentang kebijakan apartheid yang keji; seorang tokoh yang menjadi inspirasi di seluruh pelosok dunia, khususnya negara berkembang, untuk menantang rasisme kolonialisme dan berbagai bentuk ketidakadilan lainnya," kata Marty. Sebelumnya Presiden Afsel Jacob Zuma menjelaskan Nelson Mandela meninggal dunia di kediamannya di Johannesburg pada Kamis (5/12), setelah sebelumnya mengalami sakit infeksi paru-paru. Mandela yang merupakan presiden kulit hitam pertama dan ikon antiapartheid di negara itu bangkit dikenang sebagai tokoh yang mampu bangkit dari masa tahanan 27 tahun di penjara dan memimpin Afrika Selatan dalam perang berdarah menuju demokrasi. * Pejuang Inspiratif Mendiang mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela merupakan sosok pejuang inspiratif bagi bangsa di seluruh dunia, khususnya untuk negara-negara berkembang, kata Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa. "(Mandela) tokoh yang menjadi inspirasi di seluruh pelosok dunia, untuk menentang rasialisme, kolonialisme, dan berbagai bentuk ketidak-adilan lainnya," ujar Marty melalui pernyataan tertulis di Jakarta, Jumat. Marty menyampaikan duka cita yang sangat mendalam atas wafatnya Mandela, dalam usia 95 tahun. Mandela, Presiden Afsel periode 1994-1999, kata Marty, telah menjadi contoh seorang pejuang yang teguh dan prinsipil menentang politik apartheid yang keji. Sementara itu, berbagai tokoh dunia pun menyampaikan duka mendalam atas wafatnya peraih Nobel Perdamaian pada 1993 itu. Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyebut Mandela adalah "raksasa" bagi keadilan dan inspirasi manusia yang membumi. "Atas nama PBB, saya sampaikan belasungkawa yang paling dalam kepada keluarga Mandela, rakyat Afsel dan tentu saja kepada keluarga global kita," ujarnya seperti dikutip Xinhua. Pada Kamis, semua wakil 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB yang menghadiri pertemuan terbuka, bangkit dan mengheningkan cipta untuk Mandela. Perdana Menteri Australia Tony Abbott memuji Nelson Mandela sebagai" tokoh besar sejati" . "Dia sosok agung Afrika yang tidak dapat dipungkiri adalah sosok besar dari abad lalu," kata Abbott seperti dikutip AFP. Presiden Afsel Jacob Zuma telah mengumumkan bahwa Nelson Mandela meninggal dunia di kediamannya di Johannesburg pada Kamis (5/12) waktu setempat, setelah sebelumnya mengalami sakit infeksi paru-paru. Mandela yang merupakan presiden kulit hitam pertama dan ikon antiapartheid di negara itu dikenang sebagai tokoh yang mampu bangkit dari masa tahanan 27 tahun di penjara dan memimpin Afrika Selatan dalam perang berdarah menuju demokrasi. (*)
Marty Berduka atas Maninggalnya Mandela Pejuang Inspiratif
Jumat, 6 Desember 2013 8:39 WIB