Surabaya (Antara Jatim) - Tim putri Universitas Surabaya bertekad mempertahankan gelar juara kompetisi bola basket Liga Mahasiswa musim 2013/2014 yang mulai bergulir akhir Oktober 2013. Pelatih tim putri Ubaya Sapto Wahyu Purnomo kepada wartawan di Surabaya, Selasa, mengatakan sebagai juara bertahan, anak-anak asuhannya sudah pasti menanggung beban lebih berat, tetapi hal itu sudah diantisipasi. "Saya kira persaingan kompetisi tahun ini lebih berat dari sebelumnya, karena sebagian besar tim sudah pasti melakukan persiapan lebih maksimal dan perubahan komposisi pemain," katanya saat jumpa pers jelang pelaksanaan kompetisi Liga Mahasiswa (LIMA) wilayah Jawa Timur. Didampingi kapten tim Ubaya, Mega Nanda Perdana, ia mengatakan formasi timnya mengalami sedikit perubahan dibanding musim lalu, setelah bergabungnya beberapa pemain baru. "Persiapan intensif sudah kami lakukan sejak beberapa pekan lalu. Target awal lolos dari putaran wilayah Jatim dan bertahap hingga menembus final," tambah Sapto. CEO LIMA Ryan Gozali menjelaskan kompetisi bola basket mahasiswa tahun kedua ini berlangsung mulai Oktober 2012 hingga Februari 2014 dan terbagi dalam empat wilayah, masing-masing Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah-DIY, dan Jatim. "Total peserta yang ambil bagian tahun ini sebanyak 97 tim dari 53 perguruan tinggi, belum termasuk tim yang wilayah Nusantara," katanya. Khusus wilayah Jatim, kompetisi akan melibatkan masing-masing 12 tim putra dan putri. Dari jumlah itu, sebanyak delapan tim putra dan delapan tim putri akan berlaga di GOR Kampus C Universitas Airlangga Surabaya dengan sistem setengah kompetisi. Sedangkan empat tim putra dan empat tim putri lainnya bertanding di GOR Universitas Brawijaya Malang dengan sistem kompetisi penuh. "Tiga tim teratas klasemen akhir grup Malang akan bertemu dengan lima tim dari grup Surabaya di babak 'play off' pada Januari 2014 untuk memperebutkan tiket lolos ke putaran final," ujarnya. Selain di Surabaya dan Malang, lanjut Ryan Gozali, babak penyisihan juga digelar di tiga kota lainnya, yakni Jakarta, Bandung dan Semarang. Sementara putaran final diselenggarakan di Yogyakarta. Ia menambahkan kompetisi bola basket Liga Mahasiswa yang telah diakui Pengurus Besar Perbasi ini menjadi jembatan bagi para atlet untuk menuju ke jenjang liga profesional. "Ada aturan khusus yang diberlakukan pada kompetisi ini, seperti mewajibkan para peserta memiliki IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) minimal 2,0 dan harus melakukan aksi bakti sosial selama minimal enam jam agar dapat masuk grand final," kata Ryan. (*)
Universitas Surabaya Bertekad Pertahankan Gelar Liga Mahasiswa
Selasa, 22 Oktober 2013 18:49 WIB