Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah kota Surabaya mengkahwatirkan pembangunan pelabuhan Teluk Lamong yang sedang berjalan ini nantinya bisa menyebabkan muara air akan semakin jauh dari laut. "Saya minta tidak menyatu dengan pantai Surabaya, bahaya karena kaitannya dengan genangan," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat ditemui wartawan di DPRD Surabaya, Jumat. Menurut dia, saat ini sedang dilakukan foto udara untuk mengetahui posisi pelabuhan. Risma mengakui, persoalan letak pelabuhan Teluk Lamong adalah hal teknis, namun perlu mendapatkan solusi. "Penting untuk Surabaya, jadi harus diselesaikan secara teknis," katanya. Wali kota mengakui keberadaan Pelabuhan Teluk Lamong mempunyai dampak positif bagi Kota Surabaya. Dengan pembangunan Teluk Lamong diperkirakan bisa menekan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan yang menggunakan jasa angkutan laut. "Waktu sandar kapal sekitar 2–3 hari, dengan adanya pelabuhan baru efisiensi bisa mencapai Rp200-300 juta," katanya. Sementara, untuk kelancaran akses barang menuju pelabuhan, Risma pernah mengusulkan ke Bappenas agar dilakukan melalui tol, serta menggunakan jalur kereta api atas. "Jika jalur kendaraan yang digunakan berat. Seperti Jakarta kondisinya," katanya. Namun demikian, terkait pembiayaan akses jalan, wali kota Surabaya mengatakan tidak bisa Pemerintah Kota yang menanggung seluruhnya. "Tidak bisa semuanya kami tanggung, itu kan jalan Nasional. Kami tidak dapat apa-apa dari pelabuhan," katanya. Risma menegaskan Pemkot Surabaya hanya menyediakan lahan untuk pengembangan lokal di sekitar kawasan Teluk Lamong yang masuk wilayah Surabaya. (*)
Pemkot Surabaya Khawatirkan Pembangunan Teluk Lamong
Jumat, 11 Oktober 2013 21:46 WIB