Perhutani Kediri Waspadai Kebakaran saat Kemarau
Kamis, 19 September 2013 18:42 WIB
Kediri (Antara Jatim) - Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri, Jawa Timur, mewaspadai ancaman kebaran saat kemarau, yang mengakibatkan banyak tanaman terbakar.
"Manusia berperan terjadinya kebakaran. Misalnya, saat membuat balon udara yang ada apinya, ketika diterbangkan dan jatuh ke hutan bisa terjadi kebakaran," kata Administratur Perum Perhutani Kediri M Yusuf Nur Hajianto di Kediri, Kamis.
Ia mengatakan, petugas selalu siaga mengantisipasi terjadinya kebakaran. Sampai saat ini, sudah ada sejumlah laporan terjadi kebakaran, sehingga terdapat sejumlah tanaman yang terbakar. Untuk tanaman yang baru ditanam bisa mati, tapi untuk tanaman yang sudah dewasa atau tahunan bisa diselamatkan.
Pihaknya intensif untuk melakukan komunikasi dan sosialisasi pada masyarakat terkait dengan masalah kebakaran. Sejumlah daerah yang menjadi potensi selalu diwaspadai misalnya di Gunung Klotok, Gunung Kelud, dan sejumlah daerah lainnya.
Selain masalah kebakaran, pihaknya juga mengantisipasi pencurian kayu. Selama 2013 ini, tingkat kerugian itu mencapai Rp300 juta. Hal ini tentunya berpengaruh pada pendapatan.
Pihaknya menyebut, di wilayah Perhutani Kediri terdapat daerah yang menjadi fokus tanaman, misalnya di Bandung, Kabupaten Trenggalek fokus untuk tanaman jati, dan sisanya hutan pinus.
Pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin agar produksi di perhunita bisa maksimal. Sesuia dengan targetan, pendapatan pada 2013 ini ditarget mencapai Rp60 miliar. (*)