Djoko Santoso: Kita Belum Bisa Kontrol Wilayah Laut
Rabu, 18 September 2013 17:20 WIB
Malang (Antara Jatim) - Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) H Djoko Santoso menyatakan sampai saat ini Indonesia masih belum bisa mengontrol wilayah laut secara maksimal.
"Wilayah Indonesia sangat luas, sampai-sampai kita belum bisa mengontrol wilayah laut kita. Wilayah laut dan udara kita ini memang harus kita tutup agar tidak ada lagi penyelundupan," tegas Djoko Santoso (Djokosan) ketika memberikan kuliah tamu bagi mahasiswa baru FISIP Universitas Brawijaya (UB) Malang, Rabu.
Menurut dia, cara menutup wilayah udara dan laut adalah dengan kapal patroli yang bisa diproduksi dari dalam negeri. Oleh karena itu, produksi kapal dalam negeri harus dimaksimalkan dan harus bisa dilaksanakan.
Misalnya, lanjut Djoko, untuk patroli wilayah laut disiagakan 100 kapal. "Saya rasa bangsa kita ini mampu kok untuk membuat 400 kapal patroli dengan spesifikasi dan fasilitas yang tidak kalah canggih dengan buatan luar negeri," katanya, menambahkan.
Dengan memperketat pengamanan wilayah laut melalui intensifnya patroli, katanya, akan memberikan devisa bagi negara, sebab tidak ada lagi penyelundupan berbagai komoditas maupun barang-barang lainnya.
Sementara itu ketika menjawab pertanyaan salah seorang mahasiswa terkait terorisme yang kian marak di Tanah Air, Ketua Dewan Pembina Gerakan Indonesia Adil, Sejahtera, Aman (ASA) itu mengatakan saat ini di Indonesia masih dianggap kriminal, sehingga ditangani oleh pihak kepolisian.
Ia mengakui terorisme di negara barat dianggap sebagai "perang", namun di Indonesia masih dianggap sebagai kriminal luar biasa. Hal itu menurut Djoko Santoso dikarenakan pertimbangan politik, kalau dianggap sebagai perang, pasti TNI sudah dilibatkan.
"Di negara kita, terorisme merupakan tindak kriminal yang luar biasa, sehingga penanganannya juga berbeda dengan tindak kriminal lainnya, meski yang menangani saat ini tetap dipercayakan kepada kepoisian," tandasnya.(*)