Surabaya (Antara Jatim) - Rapat Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Kota Surabaya yang salah satunya mengagendahkan pembahasan pemilihan calon wakil wali (cawawali) Surabaya pengganti Bambang Dwi Hartono, Senin, sempat diwarnai ketegangan anggota Banmus. Informasi yang dihimpun Antara menyebutkan rapat banmus berlangsung tegang ketika anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Armudji menilai Ketua DPRD Surabaya Mochammad Machmud tidak komitmen dan konsisten dalam menjalankan hasil rapat sebelumnya. "Sebelumnya telah disepakati tidak akan ada kunjungan kerja (kunker) sebelum terbentuknya panitian pemilihan (Panlih) Cawawali, tapi hasil rapat itu tidak dijalankan oleh Ketua DPRD," kata Anggota FPDIP Armuji usai rapat Banmus. Armudji menilai Machmud tidak konsisten dan sengaja bermain-main dalam proses pemilihan wawali dengan memainkan rapat serta bermain dalam proses pemilihan cawawali. Seharusnya, Machmud itu tinggal teken tatib pemilihan cawawali karena sudah direvisi Gubrnur Jatim, namun kesannya selalu dilempar-lempar dan sengaja memainkan rapat dengan menandatangani kunker. "Dulu komitmennya tak akan ada kunker sampai proses ini selesai, itu tak terbukti. Buktinya, pembahasan itu belum rampung, anggota sudah melakukan kunjungan kerja. Itu kan tak komitmen," katanya. Mendapati hal itu, Ketua DPRD Surabaya Mochammad Machmud membantahnya. Bagi Machmud, tudingan yang disampaikan Armudji itu tak berdasar dan sengaja menyerangnya secara personal. "Armudji menudu saya main-main, padahal saya sudah membantu sesuai kewenangan saya sebagai ketua dewan. Bahkan saya meminta semua fraksi mengirimkan utusannya untuk menjadi panitia pemilih," katanya. Machmud mengatakan sejak awal rapat banmus, pihaknya sudah merasa jika Armudji menyudutkannya secara pribadi. "Kalau saya dituduh seperti itu, bisa saja saya tidak mau memproses. Tapi saya tidak mau seperti itu," katanya. (*)
Rapat Banmus Pemilihan Cawawali Surabaya Tegang
Senin, 2 September 2013 20:10 WIB