Tulungagung (Antara Jatim) - Calon Gubernur Jawa Timur, Soekarwo (Karsa), berusaha mencuri perhatian kelompok perempuan dan pemilih pemula terpelajar dengan menjanjikan bantuan bagi madrasah diniyah (madin) serta kelompok wanita apabila terpilih kembali sebagai kepala daerah untuk periode kedua. Dalam acara kampanye akbar yang digelar pasangan dengan nomor urut satu (1) ini di Gedung Tri Dharma (TITD) Tulungagung, Senin, Soekarwo menilai generasi muda adalah aset bangsa yang perlu mendapatkaan perhatian serius, karena akan menjadi pengganti generasi yang telah tua. "Mereka ini tidak punya masa lalu, jadi kalau diberi cerita tentang keberhasilan masa lalu tidak akan respek, makanya komitmen Karsa akan memberikan harapan kepada kaum muda agar menjadi orang yang berguna, salah satunya melalui madrasah diniyah (madin)," janji Soekarwo. Menurut dia, sejak kepemimpinannya selama ini telah banyak bergerak dengan memberikan bantuan kepada guru-guru madrasah diniyah termasuk menggelontorkan beasiswa kepada ribuan guru madin untuk kuliah hingga mendapatkan gelar sarjana strata satu (S1). "Mereka ini adalah pejuang-pejuang akhlak yang hebat, mayoritas para guru madin ini tidak dibayar untuk mengabdi dan mendedikasikan dirinya untuk mengajar demi memperbaiki akhlak anak-anak kita. Bantuan untuk madin tidak hanya untuk jenjang ula dan whusto, tapi tingkat ulya juga kami perhatikaan," ujarnya. Sementara itu untuk kelompok perempuan, Soekarwo mengklaim telah menyiapkan bantuan hibah melalui koperasi wanita (kopwan). Menurutnya perempuan dan ibu-ibu memiliki peran penting terhadap pembentukan kecerdasan generasi bangsa. Dijelaskan, kemiskinan yang dialami ibu-ibu akan berpengaruh langsung terhadap asupan gizi yang di dapatkan, hal tersebut juga akan mempengaruhi kualitas air susu ibu (ASI) yang diberikan kepada bayinya. Dalam kampanye yang dihibur kelompok musik "Klantink" ini, Pakde Karwo juga memamerkan sejumlah program yang telah dicapai dalam masa kepemimpinannya selama empat tahun belakangan. Salah satunya program bantuan terhadap orang jompo dan penyandang cacat. "Saat ini ada 9.217 orang jompo dan penyandang cacat yang mendapatkan bantuan berupa uang Rp150 ribu serta beras 20 Kilogram setiap bulan. Hal ini adalah sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah, sesuai dengan amanah konstitusi. Selain itu ia juga mengklaim angka kemiskinan di Jawa Timur setiap tahun juga terus mengalami penurunan. Kata Pakde saat ini angka kemiskinan di Jawa Timur masih tersisa 493 ribu jiwa. "Sebagai gambaran, angka penurunan kemiskinan di Jawa Timur ini menyumbang sepertiga dari penurunan angka kemiskinan di Indonesia, kemudian dengan apa kita menurunkan, yakni dengan memperluas lapangan pekerjaan serta perluasan usaha kecil," imbuhnya. Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang signifikan juga menjadi bahan Soekarwo untuk menarik simpati masyarakat dalam kampanye yang dihadiri oleh kelompok koperasi wanita (kopwan), Banser, mahasiswa, Lembaga Masyarakaat Desa Hutan (LMDH), Asosiasi Kepala Desa (AKD) serta Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI). (*)
"Karsa" Curi Perhatian Pemilih Pemula dan Wanita
Senin, 19 Agustus 2013 18:48 WIB