Warga Berharap Pemerintah Bangun Rumah Pascabanjir
Kamis, 6 Juni 2013 18:36 WIB
Nganjuk (Antara Jatim) - Warga korban banjir di Nganjuk berharap pemerintah memberikan bantuan untuk membangun kembali rumah mereka yang rusak akibat terjangan banjir bandang.
"Semoga segera ada bantuan," kata Marsiah (60), warga Dusun Sambong, Desa Sumber Kepuh, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, Kamis.
Rumah Marsiah (60) ikut rusak akibat terjangan banjir. Bagian dapur rumahnya sudah ambruk rata dengan tanah.
Sungai belakang rumahnya langsung meluap karena hujan turun sangat deras selama sehari. Ia juga tidak sempat menyelamatkan perkakas dapur miliknya, sehingga ikut terseret banjir.
"Saya tidak sempat memikirkan perkakas dapur, karena saat kejadian langsung lari menyelamatkan diri," kata perempuan yang tinggal sendirian ini.
Harapan juga diungkapkan oleh keluarga Asmirotun (60), warga Dusun Semi, Desa/Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk. Bahkan, seluruh rumahnya rata dengan tanah setelah banjir melanda daerahnya.
Anak Asmirotun, Umi Munaamah mengatakan, seluruh barang di dalam rumah rusak tertimpa pecahan material. Ia juga tidak sempat menyelamatkan barang-barang ibunya, sehingga dibiarkan begitu saja.
Namun, ia mengaku lega karena saat kejadian rumah ibunya sedang sepi. Ibunya yang sakit darah tinggi itu sedang tidur di rumahnya, sehingga nyawanya selamat dari reruntuhan bangunan.
"Ibu tidur di rumah saya dia sedang sakit," kata Umi.
Sekitar tujuh kecamatan di Kabupaten Nganjuk banjir. Bencana itu terjadi setelah hujan turun sehari semalam. Sungai di daerah itu tidak mampu menampung kucuran air dari lereng Gunung Wilis, sehingga sungai meluap dan banjir.
Selain merendam tujuh kecamatan, banjir juga merendam ribuan rumah warga, ratusan hektare tanah. Bahkan, ada sekitar 16 rumah warga yang ambruk akibat banjir itu.
BPBD Nganjuk saat ini masih terus melakukan pemantauan mewaspadai banjir susulan yang kemungkinan terjadi. Mereka sudah mengimbau warga agar meninggalkan rumah ketika hujan turun deras sehari semalam, dikhawatirkan terjadi banjir ataupun ambruk. (*)