Masjid Ahmadiyah di Tulungagung Disegel
Senin, 20 Mei 2013 18:17 WIB
Tulungagung (Antara Jatim) - Satu-satunya masjid milik jamaah Ahmadiyah di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Senin, akhirnya disegel warga bersama MUI setempat demi menghindari konflik sosial berbau SARA lanjutan pascaperusakan kaca tempat ibadah itu.
Antara di Tulungagung melaporkan, proses penyegelan berlangsung damai. Tidak ada kesan tegang ataupun pemaksaan dalam upaya penyegelan tersebut. Namun, puluhan personel dari kepolisian dibantu jajaran TNI (Kodim 0807) ikut menyaksikan proses penutupan tempat ibadah yang berlokasi di Desa Gempolan, Kecamatan Pakel itu.
Eksekusi penutupan rumah ibadah yang telah beberapa kali memicu kontroversi di masyarakat sekitar itu, bahkan berjalan lancar dengan sepengetahuan dan izin salah satu pengurus Ahmadiyah, Ja'far.
"Jangan salah memberitakan, penutupan atau penyegelan ini dilakukan sendiri oleh jamaah Ahmadiyah, bukan warga," kata Sekretaris MUI Tulungagung Abu Sofyan.
Ja'far, jamaah sekaligus pengurus Ahmadiyah di Kabupaten Tulungagung memang terlihat di antara perwakilan warga, perangkat desa, tokoh MUI serta sejumlah petugas keamanan.
Ja'far bahkan memasang sendiri kertas berisi berita acara penyegelan sesuai kesepakatan antara perwakilan jamaah Ahmadiyah, tokoh warga/agama, serta perangkat desa di atas pintu utama masjid.
"Masjid ini disegel oleh pemiliknya sendiri, dengan menempelkan kertas penyegelan dan memasang palang di Pintu Utama masjid," ulang Abu Sofyan.
Kepala Desa Gempolan, Lamini, menyambut baik penutupan masjid yang sempat memicu ketegangan di masyarakatnya tersebut.
Ia berharap keributan ataupun kesalahpahaman yang berlatar belakang keyakinan tersebut tidak lagi terjadi di daerahnya dan mengimbau masing-masing pihak menghormati kesepakatan yang telah dicapai.
Diberitakan, Masjid Ahmadiyah di Desa Gempolan, Kecamatan Pakel sempat menjadi sasaran amuk massa, Kamis (17/5) gara-gara kedatangan tamu bernama Rizal Fazli Mubarrak bin Musipudin, warga Desa Pondok Ubin, Kecamatan Kemang, Bogor, Jawa Barat.
Selama sepekan, Rizal yang diyakini sebagai tokoh Ahmadiyah santer dikabarkan datang ke Tulungagung untuk melakukan syiar keagamaan. Rumor tersebut menguat karena selama sepekan di Desa Gempolan, Rizal tinggal di rumah Jafar, dan rajin shalat di masjid yang dibangun Jafar.
Hal itu membuat warga geram dan menilai, Jafar hendak membangkitkan lagi aktivitas Ahmadiyah padahal sudah sepakat tidak lagi beraktivitas sejak dua tahun lalu. (*)