Surabaya - Budayawan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) mengusulkan kepada PBNU untuk menyusun "buku babon" atau buku induk tentang tokoh NU dan mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) secara lengkap. "Bukan buku putih, tapi buku tentang Gus Dur yang berisi fakta-fakta yang lengkap sejak Gus Dur lahir hingga wafat dengan melibatkan banyak kalangan atau tokoh agar tidak ada rumor atau kultus tentang Gus Dur," kata teman dekat Gus Dur itu di Surabaya, Selasa. Ia mengemukakan hal itu saat menjadi pembicara dalam acara bertajuk "A Tribute to Martin Luther King dan Gus Dur: Warisan Pluralisme, Keanekaragaman, dan Demokrasi" yang digelar Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya. Dalam acara yang juga menampilkan Dubes AS untuk Indonesia Scot Marciel dan putri Gus Dur yakni Alissa Wahid sebagai pembicara itu, ia mengusulkan masyarakat Indonesia, terutama PBNU, untuk menyusun buku tentang Gus Dur dengan melibatkan pandangan tokoh Muslim, Kristen, Kong Hu Cu, dan sebagainya. "Intinya, buku itu berbicara fakta-fakta tentang Gus Dur. Saya usulkan mulai dari nasab (garis keturunan) Gus Dur, peta perjalanan keilmuan, posisi sebagai putra kiai hingga menjadi kiai, fakta menengahi pertentangan politik dan agama dengan mendirikan PKB, dan pemakzulan," katanya. Dalam acara itu, sejumlah tokoh lintas agama memberikan testimoni tentang pengalaman bersama Gus Dur. "Saya terharu, karena Gus Dur mencabut Inpres 14/1967 tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat China, bahkan beliau menggelar perayaan Imlek yang pertama hingga dua kali," kata tokoh Majelis Tinggi Agama Kong Hu Cu Indonesia (Matakin) Surabaya Gatot Seger Santoso. Sementara itu, Sekretaris PW Muhammadiyah Jatim H Nadjib Hamid mengatakan buku tentang Gus Dur juga harus berbicara sisi kelebihan dan kekurangan dari Gus Dur. "Misalnya, aksi massa pendukung Gus Dur yang merugikan kami, karena mereka merusak sejumlah sekolah milik Perguruan Muhammadiyah saat Gus Dur turun," katanya. Atau, kata peserta lain yang hadir dalam acara itu, Gus Dur itu tergolong sukses dalam menggiring TNI ke barak, tapi kebijakan hutan rakyat telah membuat hutan Indonesia sekarang habis, meski upaya reboisasi sekarang juga sudah mulai ada. (*)
Berita Terkait

Sudah dapat berkomunikasi, kondisi kesehatan Cak Nun semakin membaik
7 Juli 2023 00:17

Pendarahan otak, Cak Nun dirawat intensif di RS Sardjito Yogyakarta
6 Juli 2023 16:58

Pemkab Trenggalek refleksi akhir tahun bareng Cak Nun
1 Januari 2023 10:31

IKA Unair sambut HUT Emas dengan ngaji kebangsaan bareng Cak Nun
24 September 2022 22:31

Gempita kemerdekaan bersama Cak Nun
16 Agustus 2022 09:36

Cak Nun minta Puan Maharani bawa PDIP jadi partai pengayom
11 April 2022 13:34

Peringati Dies Natalis ke-61, ITS gelar Kajian Mushaf Tadabbur bersama Cak Nun
23 September 2021 17:45

Ngaji bareng Cak Nun
11 Januari 2020 23:04