Afghanistan: Penarikan Pasukan AS akan Picu Perang Saudara
Kamis, 10 Januari 2013 5:22 WIB
Kabul (ANTARA/AFP) - Anggota legislatif Afghanistan mengatakan pada Rabu, bahwa perang saudara akan terjadi jika Washington memutuskan untuk menarik semua pasukannya di negara itu setelah 2014.
Sebelumnya, Gedung Putih menyatakan sedang mempertimbangkan pilihan untuk menarik semua pasukan--meskipun salah satu pejabat tinggi militer merekomendasikan untuk tetap menempatkan tentara di Afghanistan.
Pilihan tersebut, ditambah reaksi kemarahan dari pejabat Afghanistan diperkirakan akan menjadi pembicaraan utama dalam pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Afghanistan Hamid Karzai di Washington, Jumat.
Pertemuan tersebut diperkirakan berlangsung tegang, mengingat perbedaan yang besar dalam persoalan perang di negara itu.
"Jika Amerika Serikat menarik semua pasukannya tanpa rencana yang memadai, maka perang saudara yang terjadi pada 1990an akan terulang kembali," kata Naeem Lalai, seorang anggota legislatif yang berasal dari provinsi tempat lahirnya Taliban, Kandahar.
"Penarikan penuh akan membuka jalan bagi Taliban untuk mengambil alih militer," kata Lalai kepada Reuters.
Saat Uni Soviet (sekarang Rusia) meninggalkan Afghanistan pada 1989 setelah satu dekade peperangan, bantuan-bantuan internasional dari negara barat yang ingin menghentikan penyebaran ideologi komunis tiba-tiba berhenti. (*)