Padang (ANTARA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti meninjau SMPN 1 Tanjung Raya, Agam, Sumatera Barat (Sumbar), yang menjadi sekolah terdampak banjir dan longsor pada Kamis (27/11).
Mu’ti yang datang bersama Wakil Bupati Agam Muhammad Iqbal beserta rombongan, Jumat, langsung menyapa siswa-siswi Taman Kanak-Kanak yang tengah mendapatkan layanan psikososial dari relawan.
Abdul Mu’ti juga turut memberi layanan psikososial dengan mengajak bercerita dan bernyanyi untuk sedikitnya membantu anak-anak mengurangi trauma.
“Adik-adik harus tetap semangat, jadi anak pintar dan baik untuk teman-temannya,” kata Mu’ti.
SMPN 1 Tanjung Raya menjadi lokasi belajar sementara, sekaligus pusat psikososial bagi siswa TK, SD, hingga SMP di wilayah tersebut. Mengingat, sekolah-sekolah lainnya di sekitar daerah Maninjau masih belum bisa digunakan untuk beraktivitas.
Kondisi di SMPN 1 Tanjung Raya sebenarnya tak kalah mengkhawatirkan dengan sekolah lain. Namun, yang membedakan, sebagian ruang kelas tertutup longsoran batu yang hanyut terbawa aliran sungai yang berada tepat di belakang sekolah.
Tak hanya siswa TK, Mendikdasmen juga memberi semangat kepada anak-anak SD dan SMP yang juga tengah mendapatkan layanan psikososial dari relawan.
“Di sini ada ulama besar siapa namanya?, tanya Mu’ti. Buya Hamka,” teriak siswa-siswi.
Ia mendorong para siswa untuk menjadi Buya Hamka selanjutnya. “Jadilah Buya Hamka, dan jadi seseorang yang berprestasi sesuai kemampuannya masing-masing,” ujar Mu’ti.
Sebelum meninggalkan sekolah, Mendikdasmen juga memberikan bantuan bagi sekolah, siswa, serta santunan kepada ahli waris, mengingat ada siswa yang meninggal saat bencana terjadi.
