Jakarta (ANTARA) - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menyampaikan apresiasi kepada publik khususnya warganet atas dukungan untuk menjaga Taman Nasional Tesso Nilo dengan tagar #SaveTessoNilo di beragam media sosial.
"Dalam 5-6 bulan terakhir kami telah bekerja keras mengambil alih Tesso Nilo untuk diperbaiki habitatnya. Alhamdulillah dengan kejadian terakhir (penghancuran posko pengamanan), dukungan dan simpati publik terutama di medsos, #SaveTessoNilo membuat kami tambah yakin dan tambah semangat mengamankan habitat gajah domang dan saudara-saudaranya," kata Menhut Raja Juli Antoni dalam pernyataan dikonfirmasi dari Jakarta, Jumat.
Dia menyoroti gelombang solidaritas dari masyarakat umum menjadi energi penting dalam upaya memperbaiki dan memulihkan habitat Taman Nasional Tesso Nilo yang merupakan salah satu benteng terakhir gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus).
Dukungan masyarakat di berbagai platform digital telah memperkuat komitmen pemerintah dalam mempercepat proses rehabilitasi kawasan tersebut.
Dia menyebut bahwa perlindungan Tesso Nilo bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga agenda penyelamatan bersama yang menghubungkan kepedulian warga, masyarakat lokal, dan berbagai pemangku kepentingan.
Momentum dukungan publik tersebut, katanya, menjadi bukti bahwa isu lingkungan hidup kini semakin dekat dengan kesadaran generasi digital. Perhatian warganet terhadap kasus Tesso Nilo menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia ingin terlibat langsung dalam menjaga kelestarian satwa dilindungi dan kawasan konservasi.
Raja Antoni kembali mengapresiasi dukungan publik, serta mengajak seluruh masyarakat untuk terus mengawal keberlanjutan restorasi Tesso Nilo.
Restorasi terus dilakukan untuk memastikan habitat gajah Sumatera tidak diganggu.
"Insya Allah di 31 ribu hektare ini dulu nih yang kita restorasi jadi fokus utama, nanti pelan-pelan bisa ke 80 ribuan hektare taman nasional seperti yang ada di SK terakhir," demikian Raja Juli Antoni.
