DPRD Kota Malang meminta organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan pemerintah daerah setempat melakukan penghematan anggaran pelaksanaan kegiatan pada 2026 usai pemangkasan transfer ke daerah (TKD) Rp284 miliar.
Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, mengatakan skema penghematan anggaran kegiatan dinas telah menjadi salah satu bahan bahasan di dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPD) 2026, pada Rabu (5/11).
"Pemangkasan TKD lumayan sekitar lebih dari 20 persen atau Rp284 miliar. Ketika RAPBD kami pilah apa saja yang bisa disederhanakan, misal kegiatan rutin dinas sehingga ada penghematan," kata Mia sapaan akrab Amithya.
Menurut dia, nilai TKD Rp284 miliar yang dipangkas oleh pemerintah pusat terbilang besar dan bisa mempengaruhi kekuatan fiskal Kota Malang.
Maka dari itu, dia meminta kepada seluruh jajaran DPRD dan Pemkot Malang perlu lebih bekerja keras dalam merumuskan strategi guna menambal nominal TKD yang pangkas.
Apalagi pada 2026, Pemkot Malang akan menjalankan program Rp50 juta per RT yang dibiayai dari APBD tahun depan.
Meski tak dirupakan dalam bentuk uang tunai, program yang merupakan janji politik Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dan Wakil Wali Kota Ali Muthohirin.
Oleh karenanya, Amithya menyatakan sudah melakukan pembahasan awal dengan pemkot setempat terkait penyusunan strategi menambal pemotongan besaran TKD, yakni optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD).
Dengan skema tersebut diharapkan program kerja untuk 2026 tetap bisa berjalan maksimal.
"Kemungkinan kami genjot di sisi itu," ujarnya.
Maka dari itu, pihak legislatif dan eksekutif akan berupaya mengintensifkan pemetaan potensi PAD Kota Malang yang salah satu di dalam komponennya adalah pajak dan retribusi daerah, seperti e-tax retribusi pasar, e-tax parkir, dan e-retribusi.
PAD memiliki porsi 43 persen dari kemandirian fiskal di Kota Malang.
"Kami juga melihat kondisi masyarakat di tahun depan seperti apa, termasuk tentang aspek pertumbuhan ekonomi dan sebagainya," tutur dia.
Editor : Taufik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025