Bogor (ANTARA) - Tiga calon Rektor IPB menyatakan kesiapan untuk saling bersinergi menjelang Sidang Paripurna MWA untuk memilih Rektor IPB pada 29 November. "Ketiganya putra terbaik hasil seleksi Senat Akademik dan penjaringan aspirasi sebelumnya itu layak memimpin IPB," kata Ketua MWA IPB Prof Muhammad Chozin di Bogor, Rabu. Dalam siaran pers yang diterima ANTARA, ia menjelaskan kesiapan itu dinyatakan ketiga calon Rektor IPB dalam forum silaturahmi dengan pimpinan MWA di Bogor, 27 November. "Forum ini dilaksanakan untuk berbagi pemikiran demi memajukan IPB di atas landasan kearifan bersama," ujarnya, didampingi Wakil Ketua MWA IPB, Dr. Ahmad Mukhlis Yusuf. Menurut dia, sinergi para calon Rektor IPB itu berbentuk komitmen untuk saling berbagi pemikiran, jejaring dan program, siapapun yang terpilih menjadi rektor nantinya. "Ketiganya akan terus berkomunikasi dan berbagi pandangan untuk kemajuan IPB, bahkan forum bertukar pikiran itu juga menggali gagasan-gagasan bernilai dari para bakal calon rektor lainnya yang tak lolos," katanya. Pertemuan juga dihadiri Sekretaris MWA Prof. Rizal Syarief, Ketua Tim Gabungan Penyusun Statuta IPB Prof. Roedhy Poerwanto dan tiga calon rektor yakni Prof. Herry Suhardiyanto (rektor saat ini), Dr. Asep Saefudin, dan Prof. Zairin Junior. "Lahan pengabdian akademik begitu luas, sebab ilmu-ilmu pertanian yang ditekuni para dosen dan mahasiswa IPB sangat strategis. Jabatan Rektor adalah amanah dan kepercayaan yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya," ujar Rektor IPB Prof Herry Suhardiyanto. Oleh karena itu, pihaknya bertiga siap bersinergi untuk agenda memajukan IPB, sebab berbagai persoalan pangan, energi, lingkungan, pembangunan ekonomi, dan pengentasan kemiskinan yang menjadi tantangan bangsa ini relevan dengan kompetensi utama IPB. Di tempat yang sama, Dr. Asep Saefudin menyatakan bahwa kepeloporan IPB pada berbagai inovasi pendidikan harus berlanjut, termasuk menggairahkan budaya akademik yang menjadi ciri utama masyarakat kampus. "Kepemimpinan yang kuat untuk menguatkan budaya akademik itu harus terjadi pada semua lini. Salah satu contoh, IPB adalah pelopor model pendidikan yang merekrut calon-calon mahasiswa tanpa tes yang melihat rekam jejak calon. Setelah teruji berhasil secara nasional, banyak diikuti kampus lain," katanya. Sementara itu, Prof. Zairin Junior yang berhasil memimpin program Diploma IPB juga siap bersinergi bagi perkembangan IPB selanjutnya. "Kewirasuhaan dalam proses pendidikan tinggi tak semata-mata dalam pengembangan bisnis-bisnis baru yang jauh dari bidang pertanian tropika, melainkan proses penciptaan nilai tambah oleh kampus terhadap peran pertanian dan ilmu-ilmu pendukungnya bagi stakeholder yang dilayani," kata Zairin. Ketiga calon Rektor IPB tersebut menyatakan siap terpilih dan siap tak terpilih. Ketiganya menyatakan bahwa jalur stuktural dan fungsional di almamater adalah opsional dalam pengabdian sebagai insan akademik yang harus dibangun dengan integritas, amanah, dan profesional. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012