Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Senat Universitas Jember (Unej) telah menetapkan tiga calon rektor periode 2024-2028 dalam rapat penilaian dan penetapan calon rektor yang digelar secara tertutup di kampus setempat.
"Dari hasil pemungutan suara yang telah dilakukan secara terutup dalam rapat senat menetapkan tiga calon Rektor Unej dari lima bakal calon rektor yang telah menyampaikan visi, misi dan program kerjanya," kata Ketua Senat Unej Andang Subaharianto saat dikonfirmasi per telepon di Jember, Jumat.
Tiga calon rektor yang mendapatkan perolehan suara terbanyak yakni petahana Iwan Taruna sebanyak 24 suara, Sri Hernawati sebanyak 20 suara dan Kahar Muzakar sebanyak 20 suara.
"Jumlah anggota Senat Unej sebanyak 84 orang, namun satu orang tidak hadir karena berada di Australia, sehingga 83 orang memberikan hak suaranya pada rapat senat tertutup itu," tuturnya.
Baca juga: Pakar: Putusan MKMK kembalikan marwah konstitusi MK
Dengan demikian tiga kandidat calon Rektor Unej terpilih tersebut akan disampaikan kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk dilakukan tahapan selanjutnya.
"Ketiga calon rektor itu akan mengikuti fit and proper test yang akan dilaksanakan pihak Kemendikbudristek dan hal tersebut sudah menjadi kewenangan pihak kementerian," katanya.
Setelah fit and proper test maka akan dilakukan pemilihan rektor oleh anggota senat bersama Mendikbudristek Nadiem Makarim untuk menentukan Rektor Unej periode 2024-2028.
Dalam pemaparan visi, misi dan program kerjanya, calon rektor Sri Hernawati memberikan fokus pada usaha Unej bertranformasi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) karena seluruh parameter yang ditetapkan oleh Kemendikbudristek sudah dipenuhi, sehingga pihaknua menyiapkan 17 program kerja yang diharapkan dapat mengantarkan Unej menjadi PTN BH berkeadilan.
Kemudian calon rektor Kahar Muzakhar juga menekankan pentingnya Unej mengukir prestasi Tri Dharma Perguruan Tinggi di pentas dunia dan serius mengikuti pemeringkatan berskala internasional dan melangkah menjadi PTN BH tanpa harus bersandar pada modal uang kuliah tunggal (UKT) mahasiswa.
Petahana Iwan Taruna siap melanjutkan program kerjanya untuk menjadikan Unej menjadi PTN BH, sehingga perlu dua kata kunci untuk mewujudkan tersebut yakni inovasi dan adaptasi.