Bojonegoro - Kapolres Bojonegoro, Jawa Timur, AKBP Rachmad Setyadi, mengakui suhu politik di daerah setempat menjelang pemilihan kepala daerah memanas, namun sebatas tim sukses yang saling melempar isu demi kepentingannya masing-masing. "Meskipun suhu politik pilkada mulai memanas, namun suasana masih kondusif karena memanasnya hanya di sekitar tim sukses calon," katanya, usai upacara gelar pasukan pengamanan Pilkada Bojonegoro, Jumat. Ia menjelaskan, memanasnya suhu politik menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) itu dipicu tim sukses pasangan pilkada yang mulai agresif melancarkan propaganda untuk memenangkan calon yang didukung dengan berbagai cara, mulai kampanye hitam, bahkan ancaman. "Tapi kampanye hitam dan ancaman itu masih sebatas dilancarkan kepada masing-masing tim sukses," katanya mengungkapkan. Ia sudah melakukan langkah antisipasi menekan meningkatnya suhu politik di wilayahnya, di antaranya dengan meminta secara langsung kepada tim sukses calon agar bisa menahan diri. Selain itu, lanjutnya, juga dikoordinasikan dengan berbagai pihak terkait mulai panwaslu, Kejaksaan Negeri dan KPU yang tergabung di dalam penegakan hukum terpadu. Menjawab pertanyaan ia menyatakan tetap menganggap semua wilayah di daerahnya rawan dalam pilkada yang diikuti lima pasangan itu. "Kami tetap menganggap semua wilayah rawan untuk memudahkan mengantisipasi kemungkinan ancaman yang bisa muncul," katanya menjelaskan. Oleh karena itu, jelasnya, pasukan Brimob Polda Jatim di Bojonegoro, juga personel Polres Tuban dan Lamongan dengan jumlah 415 personel, penempatannya menyesuaikan dengan kondisi wilayah. Personel tersebut di antaranya ditempatankan di KPU, Panwaslu, Gedung DPRD, Kantor Pemkab dan sejumlah kecamatan untuk membantu 1.300 personel pengamanan pilkada dari jajarannya. "Yang jelas kami sudah siap mengamankan pelaksanaan coblosan pilkada di Bojonegoro," ucapnya menambahkan. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012