Bojonegoro - Mahasiswa sejumlah Perguruan Tinggi (PT) Bojonegoro, Jawa Timur, tidak menghadiri sosialisasi pilkada pemilih pemula yang digelar KPU setempat, Senin.
"Kami kurang tahu penyebab tidak hadirnya mahasiswa dalam sosialisasi pilkada pemilih pemula ini," kata Sekretaris KPU Bojonegoro Suprapto, di sela-sela acara sosialisasi.
Padahal, jelasnya, Perguruan Tinggi (PT) yang mendapatkan undangan di dalam acara sosialisasi pilkada pemilih pemula di antaranya IKIP PGRI, Universitas Bojonegoro (Unigoro), juga PT lainnya dengan jumlah mahasiswa yang diundang masing-masing PT delapan mahasiswa dan satu dosen.
Undangan itu, jelasnya, sama dengan yang disampaikan kepada 15 lembaga pendidikan SMK, SMA dan MA baik negeri maupun swasta, juga masing-masing lembaga diminta menghadirkan delapan pelajar dan satu guru pembina.
"Jumlah udangan lengkap 160 orang baik dari kalangan pelajar SLTA dan mahasiswa," katanya, menjelaskan.
Sementara itu Ketua KPU Bojonegoro Mundzar Fahman mengharapkan peserta sosialisasi pilkada pemilih pemula itu setelah pulang bisa meneruskan kepada rekan-rekannya di sekolahan, agar mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) ketika pelaksanaan coblosan, pada 10 November.
"Kami minta kalian semua mengajak teman-temannya untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS), apalagi sesuai ketentuan pada waktu pelaksanaan coblosan merupakan hari libur," ujar Koordinator Divisi Pencalonan KPU Bojonegoro Setyo Wahono yang disambut tepuk tangan seratusan pelajar SLTA yang mengikuti sosisialisasi pilkada itu.
Ditanya jumlah pemilih pemula, Mundzar Fahman usai sosialisasi mengaku tidak ada data yang pasti mengenai jumlah pemilih pemula terutama dari kalangan pelajar.
Pertimbangannya, menurut dia, bertambahnya jumlah pemilih di dalam pilkada tahun ini tidak bisa dipastikan sebagai pemilih pemula, meskipun di antaranya ada dari kalangan pemilih pemula.
Ia memberikan gambaran kalau dalam pilkada tahun ini ada tambahan 100 pemilih berarti di antaranya ada pemilih pemula dan pemilih dari warga baru dari luar daerah.
"Belum termasuk pemilih pemilu lalu yang meninggal dunia. Jadi KPU sulit memastikan jumlah pasti pemilih pemula," katanya, menegaskan.
Namun, ia menyatakan pihaknya akan menggelar sosialisasi pilkada pemilih pemula sekali lagi dan sosialisasi kepada warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Bojonegoro.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012