Bojonegoro - Bulog Subdivre III Bojonegoro, Jawa Timur, berencana melaksanakan "on farm" tanaman padi seluas 4.500 hektare di Lamongan, sebagai usaha menyediakan stok pangan di lapangan.
Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro Damin Hartono, Kamis, mengatakan, program "on farm" tanaman padi bermitra dengan petani itu, sesuai prinsip "jaringan semut" (jarmut), yang digagas Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso.
Di Lamongan, jelasnya, program "on farm" tanaman padi, sudah tahap proses penentuan calon petani calon lokasi (CPCL), yang dijadwalkan pada Oktober-November ini, sudah mulai masuk musim tanam.
"Dinas Pertanian Lamongan yang menentukan petani yang bermitra, sekaligus lokasi untuk melaksanakan program "on farm" padi ini," katanya, mengungkapkan.
Ia menjelaskan, petani yang mengikuti program "on farm", bisa memilih besarnya bantuan pinjaman, mulai Rp2 juta/hektare (saprodi), Rp4 juta/hektare (saprodi dan biaya garap) dan Rp6 juta/hektare (saprodi, biaya garap dan panen).
"Sesuai perjanjian produksi gabah petani minimal wajib disetorkan ke bulog dengan jumlah sesuai besarnya pinjaman dengan harga sesuai harga pembelian pemerintah (HPP)," jelasnya.
Namun, menurut dia, pihaknya tetap akan membeli gabah petani, dengan harga umum, kalau ternyata harga gabah di atas HPP.
"Bulog tetap akan membeli gabah petani, dengan harga umum, kalau memang harga gabah di luar di atas HPP," katanya, menegaskan.
Dengan demikian ia optimistis, produksi gabah petani tetap akan disetorkan ke bulog, tidak dijual ke luar, apalagi dalam pelaksanaanya, juga ada pendamping petani dari petugas Dinas Pertanian.
"Dinas Pertanian Lamongan mendukung program "on farm" ini," ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, program "on farm" tanaman padi ini, juga dilaksanakan di lain tempat, sebab Kadivre Bulog Jatim Rito Angky Pratomo, mencanangkan program "on farm" yang juga disebut gerakan peningkatan produksi padi berbasis korporasi (GP3K), luasnya 30 ribu hektare.
Disebutkan, program "on farm" seluas 4.500 hektare di Lamongan itu, terluas di antara luas tanaman padi program serupa di 13 bulog subdivre yang ada di wilayah Jatim.
"Kami mengusulkan program "on farm" di Bojonegoro, tidak hanya tanaman padi, tapi juga kedelai dan jagung," katanya, menambahkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012