Bojonegoro - Pemkab Bojonegoro tahun anggaran 2012 membangun 20 embung, sebagai usaha mencukupi kebutuhan air irigasi pertanian dan air minum di wilayah yang mengalami kekeringan. Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro Zaenal, Rabu mengatakan, pembangunan embung penampung air itu hanya menelan dana berkisar Rp20 juta-Rp50 juta/embung, karena dikerjakan sendiri, jauh lebih rendah dibandingkan pengerjaan pembangunan embung ditenderkan. "Kalau ditenderkan biayanya bisa di atas Rp100 juta/embung," tandasnya. Menurut dia, biaya yang dikeluarkan itu hanya dimanfaatkan untuk membayar upah tenaga kerja dan bahan bakar solar peralatan "back hoe". Apalagi, lokasi embung menempati tanah desa, dan tanah "solo vallei werken (SVW) yang ada di wilayah selatan. "Ukuran masing-masing embung rata-rata 50X100 meter. Saat ini sudah ada 14 embung yang rampung dikerjakan," jelasnya. Lokasi embung yang sudah terbangun itu, antara lain di Kecamatan Baureno, Kepohbaru, Kedungadem, juga di Kecamatan Ngraho, yang selama ini wilayahnya selalu mengalami kekeringan di musim kemarau."Semua embung yang dibangun menampung air hujan," ucapnya. Ia menjelaskan, pembangunan 20 embung menambah sejumlah embung yang sebelumnya sudah ada, selain bisa bermanfaat mencukupi kebutuhan air irigasi pertanian, juga bermanfaat untuk mengantisipasi kebutuhan air minum bagi warga. "Keberadaan embung membawa dampak kepada sumur-sumur warga yang ada di sekitar embung agar tetap terisi air," katanya, memperkirakan. Menyinggung keberadaan Waduk Pacal yang sudah tidak mampu mengairi air pertanian pada kemarau, menurut dia, program penunjang air irigasi di wilayah selatan itu direncanakan akan dibangun Waduk Gongseng, di Kecamatan Temayang. Program pembangunan waduk itu, jelasnya, ditangani Balai Besar Bengawan Solo di Solo, dan saat ini sudah masuk tahap sosialisasi pembebasan tanah lokasi waduk. Selain itu, lanjutnya, pemkab juga mendukung pembangunan Bendung Karangnongko, Bengawan Solo, di perbatasan Jateng dan Jatim, yang juga program Balai Besar Bengawan Solo di Solo. "Program mengatasi kekeringan juga dilakukan dengan membangun tampungan air 'geomembrane' di sejumlah lokasi," ucapnya, menambahkan.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012