Surabaya - PT Pelindo III (Persero) optimistis upayanya merevitalisasi Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dapat menekan biaya logistik nasional pada masa mendatang karena dapat meningkatkan kapasitas produksi bongkar muat.
Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III (Persero), Edi Priyanto, Sabtu, menjelaskan, revitalisasi tersebut dilakukan di sejumlah titik guna mewujudkan konsep spesialisasi terminal "dedicated terminal" di Pelabuhan Tanjung Perak.
"Dua tahun lagi masing-masing terminal akan berfungsi khusus," ujarnya, dihubungi dari Surabaya.
Ia mencontohkan, Terminal Jamrud Utara dikhususkan untuk kegiatan bongkar muat general cargo dan curah kering internasional. Penguatan dermaga di Terminal Jamrud disebabkan sampai sekarang di sana masih memakai konstruksi lama.
"Jika tidak dilakukan penguatan dermaga, kami khawatir dermaga itu tidak mampu menahan beban 'Harbour Mobile Crane/HMC' yang akan beroperasi di Terminal Jamrud," katanya.
Di samping itu, ungkap dia, guna mendukung operasional bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak telah dilakukan pemasangan tiga unit jembatan timbang. Tujuannya, memudahkan penimbangan muatan truk.
"Kini ketiga jembatan itu sudah terpasang di pintu masuk dan pintu keluar, Terminal Jamrud Utara, serta pintu keluar Terminal Jamrud Selatan," katanya.
Ia menambahkan, pekerjaan lain yang sedang dilaksanakan Pelindo III yakni pengerukan kolam pelabuhan. Hal itu guna mempermudah gerak kapal saat akan sandar di dermaga maupun saat keluar dari pelabuhan.
"Pengerukan kolam pelabuhan meliputi kolam Terminal Jamrud, Nilam, Mirah, dan Berlian," katanya.
Saat ini, kata dia, Kolam Terminal Jamrud mempunyai kedalaman yang berbeda contoh Jamrud Utara memiliki kedalaman eksisting -7 meter "Low Water Spring/LWS" dan akan diperdalam menjadi -10 meter "LWS". Sementara, Jamrud Barat dengan kedalaman -5 hingga -6 meter "LWS" akan diperdalam menjadi -10 meter "LWS".
"Untuk Jamrud Selatan yang memiliki kedalaman -6 hingga -8 meter 'LWS' akan diperdalam -8 hingga -10 meter 'LWS'," katanya.
Ia melanjutkan, upaya merevitalisasi Pelabuhan Tanjung Perak juga diupayakan dengan telah didatangkannya empat unit "Harbour Mobile Crane/HMC" dari tujuh unit yang direncanakan. Untuk mendukung operasional dan memaksimalkan penggunaan "HMC" maka pihaknya kini dilakukan pekerjaan pembuatan "HMC pad" di Terminal Jamrud.
"Pekerjaan 'HMC pad' meliputi penguatan dermaga atau lokasi 'HMC' dengan pengecoran beton K500, peninggian lantai dermaga, dan lapangan penumpukan memakai paving K500," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012