Bojonegoro - Disnakertransos Bojonegoro, Jawa Timur, meminta tambahan anggaran Rp50 juta di dalam APBD Perubahan 2012, untuk operasional pengadaan air bersih bagi warga yang mengalami kekeringan. Kepala Disnakertransos Bojonegoro Iskandar, Senin, mengatakan, dana mengatasi kekeringan yang dialokasikan sebesar Rp50 juta di dalam APBD 2012, masih kurang untuk pengadaan air bersih bagi warga yang mengalami kesulitan air bersih. Dana sebesar Rp50 juta itu, lanjutnya, hanya mencukupi untuk pengadaan air bersih selama sebulan, sebab daerah yang mengalami kesulitan air bersih pada kemarau ini cukup luas, dengan perkiraan sebanyak 67 desa yang tersebar di 16 kecamatan. Di wilayah yang mengalami kekeringan itu, menurut dia, terdapat sebanyak 21.400 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 68.721 jiwa, yang mengalami kesulitan air bersih. "Pola pembagian air bersih per desa harus diulang sebanyak tiga kali truk tangki (per truk 5.000 liter), dalam sepekan," katanya, mengungkapkan. Ia menjelaskan, biaya pengadaan air bersih, mulai untuk membeli air di PDAM, ongkos angkut truk dari pengambilan air di PDAM hingga ke desa yang warganya mengalami kekeringan mencapai Rp250 ribu per tangki 5.000 liter. "Dana Rp50 juta itu, hanya mencukupi untuk pengadaan 200 tangki air bersih dengan standar PDAM. Dengan demikian, kalau kekeringan yang terjadi hanya selama sebulan dananya cukup, tapi kalau kekeringan selama tiga bulan jelas dananya kurang," paparnya. (*).

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012