Surabaya - Menikmati ragam jajanan khas Jawa Timur tak hanya cukup bila dijelajahi dalam satu hari mengingat ada banyak kuliner menarik dan unik yang pantas dicicipi termasuk Serabi Selong. Meski sepintas nama kue berbentuk lingkaran hampir sama dengan penganan asal Jawa Tengah yakni Serabi Solo, pemilik gerai aneka kue Bayu Mas di Jalan Barata Jaya dan Jalan Hayam Wuruk Surabaya, Indriani, optimistis, tiap Serabi Selong yang dijualnya mempunyai daya tarik tersendiri. "Apalagi, komposisi makanan ini merupakan perpaduan bahan lokal yang mudah didapat di berbagai tempat," katanya, di Surabaya, Jumat. Ia mencontohkan, kunci resep kue tradisional yang dibuatnya terdiri dari tepung terigu, tepung beras, dan santan. " Bahkan, tidak memakai produk impor sedangkan kue serupa yang dibuat penjual lain saya tidak tahu dibuat dari bahan apa saja," katanya. Untuk menarik perhatian pasar, Indriani menjelaskan, hanya memberikan sejumlah variasi taburan di masing-masing Serabi Selong di antaranya keju parut, cokelat meses, dan potongan buah nangka. "Khusus taburan nangka, saya tidak selalu menyajikannya karena tergantung stok buah nangka. Kalau lagi musim buah nangka, saya dan pembeli sama-sama untung," ulasnya. Terkait besaran penjualan Serabi Selong, tambah dia, saat ramai pembeli maka di tiap gerai bisa terjual sebanyak 40 buah per hari. Hal tersebut juga dipicu oleh harga beli penganan itu yang terjangkau karena dipatok Rp2.500 per buah. "Walau gerai saya banyak pelanggan, sampai sekarang belum ada rencana bisnis untuk melakukan ekspansi ke wilayah lain. Kalau ada lokasi potensial saya bisa buka cabang, tapi kini sulit mencari tempat yang strategis," katanya. Di samping itu, lanjut dia, dua gerai yang telah dibukanya di Ibu Kota Jawa Timur juga dilengkapi dengan berbagai jenis kuliner misalnya pukis, kue bikang, dan pisang bolen. "Soal harga, masing-masing juga ditawarkan dengan harga terjangkau. Pukis dan bikang sama-sama dijual Rp2.500 per buah sedangkan pisang bolen Rp3.500 per buah," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012