Sumenep - Dinas Peternakan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, akan memastikan Pulau Sapudi bebas dari sapi luar Madura, setelah dicanangkan sebagai lokasi pemurnian sapi Madura.
Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Sumenep Arief Rusdi, Kamis menjelaskan, Pulau Sapudi telah dicanangkan sebagai lokasi pemurnian sapi Madura sebagai bagian dari upaya pelestarian aset sumber daya genetik (plasma nutfah) ternak asli Indonesia.
"Salah satu konsekuensinya, sapi yang berada dan dipelihara oleh warga di Pulau Sapudi harus sapi Madura. Artinya, Pulau Sapudi harus bebas dari sapi luar Madura," ujarnya.
Ia mengatakan, beberapa waktu lalu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro datang ke Sumenep.
"Kami diminta mempertahankan populasi sapi di Sumenep dan memaksimalkan program atau kegiatan demi terwujudnya Pulau Sapudi sebagai lokasi pemurnian sapi Madura. Kebijakan tersebut harus diambil guna mencegah kemungkinan punahnya sapi Madura," ucapnya.
Secara umum, kata dia, hingga sekarang, populasi sapi di Sumenep masih tertinggi se-Jawa Timur dan se-Indonesia.
"Itu sesuai hasil pendataan sapi potong dan kerbau pada 2011 yang dilaksanakan Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS). Populasi sapi di Sumenep sebanyak 357.067 ekor," paparnya.
Arief juga mengemukakan, pihaknya melalui jajarannya selalu memberikan bimbingan kepada para peternak supaya memelihara sapi secara baik dan benar.
"Staf kami secara rutin juga memantau ke lapangan guna mendeteksi kemungkinan adanya penyakit hewan ternak sekaligus mengobatinya. Untuk mempertahankan populasi sapi di Sumenep, harus ada sinergi antara kami dengan para peternak," katanya.
Sumenep memiliki 27 kecamatan, dan sembilan di antaranya berada di wilayah kepulauan.
Di Pulau Sapudi terdapat dua wilayah kecamatan, yakni Gayam dan Nonggunong.
Sesuai data di Disnak Sumenep, populasi sapi di Pulau Sapudi hampir 40 ribu ekor. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012