DISHUB: KEPADATAN KENDARAAN DI BOJONEGORO WAJAR
Bojonegoro - Kepala Bidang Hubungan Darat Dinas Perhubungan (Dishub) Bojonegoro, Moch Chosim mengatakan, meningkatnya kepadatan arus kendaraan di jalanan yang disebabkan kehadiran truk proyek migas Blok Cepu masih dalam batas kewajaran.
"Kepadatan kendaraan terutama terjadi di jalan raya Bojonegoro-Cepu, Jateng yang dilewati truk proyek migas Blok Cepu dan pembangunan rel ganda kereta api (KA), sejak sebulan terakhir, masih tergolong wajar," katanya, Selasa.
Ia menjelaskan, di proyek pembangunan fasilitas produksi minyak Blok Cepu tahap I, beroperasional sebanyak 298 truk dan di pembangunan rel ganda KA sebanyak 90 truk setiap harinya.
Menurut dia, jumlah truk yang memadati jalanan Bojonegoro itu, belum termasuk truk pembangunan Bendung Gerak Bengawan Solo, truk tangki pengangkut bahan bakar minyak (BBM) dari kilang mini di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu dan truk umum lainnya.
"Meningkatnya kepadataan kendaraan belum mengakibatkan kemacetan, tapi menggangu jadwal perjalanan yang sebelumnya Bojonegoro-Cepu bisa 45 menit, sekarang menjadi 1 jam lebih," tuturnya, menjelaskan.
Berdasarkan analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal) lalu lintas yang dikeluarkan PT Tripatra Jakarta, selaku kontraktor proyek pembangunan fasilitas produksi minyak Blok Cepu tahap I, kepadatan lalu lintas hanya terjadi pada jam-jam tertentu.
Sesuai hasil survei, lanjutnya, kepadataan kendaraan di jalan raya Bojonegoro-Cepu, sebelum kehadiran truk proyek pada pagi hari pukul 06.00-07.00 WIB mencapai 1.213 kendaraan dan setelah kehadiran truk proyek meningkat menjadi 1.370 kendaraan, baik roda dua maupun empat.
Pada siang hari pukul 12.45-13.45 WIB yang sebelumnya 1.178 kendaraan, meningkat menjadi 1.317 kendaraan dan sore hari pukul 16.00-17.00 WIB, yang sebelumnya 1.179 kendaraan meningkat menjadi 1.478 kendaraan.
"Langkah Dishub salah satunya dengan menggelar operasi penertiban kapasitas maksimal muatan truk, untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan yang terjadi," jelasnya.
Ia menambahkan, kepadataan kendaraan yang terjadi di jalan raya Bojonegoro-Cepu Jateng, tidak termasuk jalan di dalam kota dan dijadwalkan beroperasionalnya truk pengangkut anah uruk kedua proyek itu, November sudah berakhir.
"Jalan di dalam kota tidak ada peningkatan, sebab truk proyek melewati jalan raya provinsi," katanya, menjelaskan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012