Bojonegoro - Puluhan pemuda warga "ring I" migas Blok Cepu di Bojonegoro, Jatim, unjuk rasa di gedung DPRD setempat, menuntut dipekerjakan di proyek migas dengan kontraktor PT Tripatra "Engineers And Construktors" Jakarta. Salah satu perwakilan pengunjuk rasa Budi Santoso, Kamis, dihadapan sejumlah anggota DPRD mengatakan, para pemuda siap bekerja di proyek pembangunan fasilitas produksi minyak Blok Cepu tahap I. Para pemuda, lanjutnya, jauh hari sudah mempersiapkan diri mengikuti berbagai pelatihan dengan standar kepolisian, sebagai tenaga keamanan di PT Metro Multi Powerindo (MMP) Bojonegoro. "Kenyataannya, Mobil Cepu Limited (MCL) dan PT Tripatra, tidak memperhatikan sebanyak 429 pemuda dari sejumlah desa ring I migas Blok Cepu yang sudah mengikuti pelatihan tenaga keamanan," ungkap perwakilan dari PT MMP Warsilan, menegaskan. Padahal, lanjut Warsilan, para pemuda itu mendaftar mengikuti pelatihan di PT MMP melalui desa tanpa dipungut biaya, bahkan sudah memperoleh gaji. Selain itu, lanjutnya, para pemuda itu dari keluarga yang selama ini sudah melepaskan tanahnya untuk kepentingan proyek migas Blok Cepu. "Kami menuntut DPRD menegakkan peraturan daerah (perda) yang mengatur dalam industri migas mengutamakan tenaga kerja lokal," ujar Budi, menambahkan. Sementara ini, menurut Budi, yang dibenarkan Warsilan, PT Tripatra mendatangkan perusahaan jasa tenaga kerja J4S Jakarta, untuk melakukan proses rekrutmen tenaga keamanan, dengan cara yang tidak pantas. Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi A DPRD Agus Susanto Rismanto didampingi Ketua Komisi C DPRD M. Yasin menyatakan, pihaknya mengagendakan mengundang MCL, BP Migas, Kementerian ESDM, dan pihak lainnya yang terkait dengan proyek migas Blok Cepu pada 11 Juli. Pertemuan itu, lanjutnya, sebagai usaha mencari titik temu, permasalahan keterlibatan potensi lokal, mulai kontraktor, tenaga kerja juga yang lainnya. "Kami malu telah membuat perda, tapi tidak dipatuhi kontraktor dari luar yang datang ke Bojonegoro," kata Agus, dengan nada tinggi.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012