Sumenep - Lahan garam milik petani garam rakyat di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, tergenang air hujan akibat hujan pada Minggu (10/6) hingga Senin dini hari. Koordinator Paguyuban Petani Garam Rakyat Sumenep Hasan Basri menjelaskan, hujan mengguyur daerah tersebut pada Minggu malam hingga Senin dini hari, baik di wilayah daratan maupun kepulauan. "Hujannya merata, meskipun tidak terlalu deras. Namun, itu sudah membuat lahan garam milik kami dan petani garam rakyat lainnya tergenang air hujan," ujarnya di Sumenep. Hujan yang terjadi dalam waku cukup lama itu, mengakibatkan proses produksi garam rakyat sedikit terganggu, kata hasan tanpa menyebutkan nilai produksi yang gagal diraih. "Ini memang resiko yang harus kami tanggung petani garam. Kalau saja tidak ada hujan, lahan yang sekarang tergenang air hujan itu diperkirakan sudah bisa memproduksi garam pada pertengahan pekan ini," ucapnya. Sementara itu, Hanif, petani garam lainnya berharap cuaca pada pekan ini berlangsung normal atau tidak turun hujan lagi. "Kalau selama pekan ini tidak turun hujan, lahan garam rakyat kemungkinan besar tetap bisa memproduksi garam pada pekan depan," paparnya. Secara umum, kemarau pada tahun ini berjalan normal, yakni sejak akhir Mei tidak turun hujan sama sekali, katanya. "Sebagian petani garam rakyat di wilayah kepulauan, yakni Kecamatan Giligenting, sudah memungut (panen) garam dari lahannya beberapa pekan lalu," katanya. Luas lahan garam rakyat di Sumenep sekitar dua ribu hektare yang tersebar di 10 kecamatan dan tiga di antaranya di wilayah kepulauan.

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012