Surabaya - Pusat Krisis Terpadu "Melati" menggelar pelatihan penanganan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak serta penanganan kegawatdaruratan medis di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut, dr Ramelan, Surabaya, Minggu.
"Ini bagian dari kepedulian terhadap masyarakat agar mengetahui bagaimana cara menangani dan menghadapi korban kekerasan perempuan dan anak. Kami tidak ingin kekerasan sering terjadi lagi," ujar Ketua Umum PKT "Melati", Sri Muniarti Widodo AS, di sela pembukaan pelatihan.
Ia berharap melalui pelatihan semacam ini bisa berdampak kepada masyarakat dan mencegah terjadinya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Kepala RSAL dr Ramelan, Laksamana Pertama TNI dr Jeanne PMR Winaktu, Sp.Bs, mengatakan, kegiatan semacam ini akan terus dilakukan sebagai upaya minimalisasi agar tidak ada lagi perempuan dan anak yang menjadi korban, baik di lingkup rumah tangga maupun umum.
"Apalagi perempuan dan anak di Indonesia sekarang sudah dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Sehingga semua anak di Indonesia mendapatkan hak yang sama, tanpa pengeculian," tuturnya.
Ia menilai, dalam pelatihan kali ini juga ditekankan bagaimana cara masyarakat melakukan pencegahan terhadap segala tindak kejahatan, terutama yang mengarah kepada perempuan.
"Semuanya tahu bahwa pencegahan lebih bermanfaat daripada pengobatan. Kami semua tidak ingin melihat ada lagi perempuan maupun anak-anak yang disakiti dan menjadi korban kekerasan," kata Jeanne.
Sementara itu, pelatihan dibuka langsung oleh Menteri Pembedaryaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar. Ditemui usai pembukaan, ia memberikan apresiasinya terhadap pelatihan ini dan berdoa supaya kekerasan tidak lagi mudah terjadi.
"Ini kegiatan yang sangat positif dan kami sangat mengapresiasinya. Semoga pelatihan ini dapat mengisnpirasi lahirnya berbagai pemikiran cemerlang untuk penyelesaian masalah, terutama dalam menata kehidupan berkeadilan dan bermartabat," tukasnya.
Ia berharap, pelatihan ini juga digelar se-Indonesia demi terciptanya lingkungan kehidupan yang damai dan sejahtera.'
"Semoga semua itu tercapai dengan tidak hanya memusatkan pikiran pada masalah yang ada. Akan tetapi bagaimana meningkatkan komitmen untuk mencari solusi terbaik," ucap istri Agum Gumelar tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012