Bojonegoro - Sebanyak 15 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bojonegoro dan Lamongan, Jatim, mengikuti pengadaan beras dan gabah di Bulog Sub Divre III Bojonegoro sejak sebulan lalu. "Mereka mampu memasukkan sebanyak 2.000 ton lebih setara beras," kata Kepala Bulog Sub Divre III Bojonegoro Damin Hartono Roestam, di Bojonegoro, Selasa. Ia mengatakan, gapoktan di dua kabupaten itu hingga saat ini masih aktif melakukan pembelian beras di wilayahnya masing-masing. Namun, lanjutnya, kekuatan gapoktan dalam melakukan pembelian beras dan gabah itu bervariasi, ada yang masih minim, tapi ada juga yang sudah mampu memasukkan beras atau gabah dengan jumlah besar. Ia menyebutkan, Gapoktan Rukun Makmur Kecamatan Kepohbaru Bojonegoro itu mampu memasok sebanyak 600 ton setara beras. "Enam gapoktan lainnya di Bojonegoro, pemasukannya masih berkisar 50-200 ton setara beras," katanya, mengungkapkan. Sementara itu, lanjutnya, delapan Gapoktan Lamongan, di antaranya ada yang sudah mampu memasukkan sebanyak 420 ton beras, dan 210 ton gabah kering giling (GKG), dan lainnya ada juga yang bisa memasukkan 450 ton setara beras. "Keterlibatan gapoktan dalam pengadaan beras dan gabah tersebut, prinsipnya sebagai usaha memotong alur beras dari petani ke Bulog tanpa harus melewati pedagang," katanya. Selain itu, lanjutnya, juga untuk membuka mitra kerja dalam pengadaan beras dan gabah sebanyak-banyaknya sebagaimana yang dicanangkan Dirut Utama Perum Bulog, Sutarto Ali Moeso, dengan konsep "Jarmut" atau jaringan semut. "Kami terus berusaha membangun mitra kerja sebanyak-banyaknya, mendorong mitra kecil dan gapoktan terlibat dalam pengadaan beras dan gabah," paparnya. Ia mengakui, gapoktan di Bojonegoro dan Lamongan masih banyak yang tidak berani ikut pengadaan beras dan gabah, bahkan di Tuban, masih nihil, karena keterbatasan kemampuannya. Menurut dia, idealnya gapoktan yang ikut pengadaan itu memiliki jaringan penggilingan padi dengan gudang di desanya dan mendapatkan dukungan perangkat desa. "Yang jelas, kami tetap memberikan peluang gapoktan terlibat dalam pengadaan beras dan gabah," ucapnya. Data di Bulog Sub Divre III mencatat pengadaan beras dan gabah di Bojonegoro, Lamongan dan Tuban, mencatat dari prognosa sebesar 132 ribu ton setara beras sudah tercapai sebanyak 119.350 ton setara beras, per 28 Mei. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012