Surabaya - Kepadatan lalu lintas di Surabaya tak lagi menjadi hal asing bagi masyarakat transportasi di Kota Pahlawan karena selalu menghantui laju perekonomian Ibu Kota Jawa Timur setiap saat. Untuk mengurai kemacetan tersebut maka kini momentum yang tepat bagi Pemerintah Kota Surabaya supaya segera menyediakan angkutan massal seperti monorel dan trem. "Keberadaan angkutan massal yang aman dan nyaman bagi pengguna jalan adalah harga mati bagi Surabaya," kata Kepala Laboratorium Perencanaan Kota Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan Institut Tekonologi Sepuluh Nopember/ITS, Haryo Sulistyarso, di Surabaya, Jumat. Apabila Pemerintah Kota Surabaya belum sanggup menyiapkan angkutan massal tersebut, saran dia, ada baiknya diwujudkan dengan mengajak investor atau pihak swasta untuk kerja sama. "Dengan cara itu, kami yakin angkutan massal yang diinginkan masyarakat transportasi bisa terealisasi khususnya yang berkecepatan tinggi," ulasnya. Sementara itu, terkait banyaknya kecelakaan lalu lintas yang terjadi akhir-akhir ini, tambah dia, jumlahnya di Jatim kian meningkat. "Sayangnya, 80 persen di antara korban kecelakaan masih berusia produktif antara 18-25 tahun," katanya. Bahkan, kata dia, pada umumnya merupakan pelajar dan mahasiswa. Padahal, selama duduk di bangku kuliah khususnya di institut ini mereka juga sudah mengikuti program SIM masuk kampus. "Di samping itu, selama ini kami yakin mereka tahu bagaimana seharusnya berkendara di jalan," katanya. Selain dari sisi usia, lanjut dia, 80 persen kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal adalah roda dua baik melibatkan roda empat maupun lainnya. Sesuai penelitian yang dilakukannya, tingkat kedisiplinan berlalu lintas juga tidak sejalan dengan tingkat pendidikan. "Belum tentu pengendara yang berpendidikan tinggi tidak melakukan pelanggaran berlalu lintas. Bisa saja mereka adalah pengendara yang mengemudikan kendaraannya dengan ugal-ugalan meskipun pada dasarnya kendaraan merupakan benda mati," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012