Bojonegoro - Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro Jatim Setyo Hartono meminta kontraktor migas Blok Cepu dalam merekrut tenaga kerja di berbagai bidang pekerjaan, mengutamakan warga lokal. "Kami minta Mobil Cepu Limited (MCL) yang memiliki kewenangan dalam migas Blok Cepu, bisa mendesak sub kontraktor migas untuk memprioritaskan warga lokal," katanya, dalam pertemuan dengan ratusan warga sejumlah desa di Kecamatan Kalitidu, yang menggelar demo, Jumat. Pertemuan yang dipimpin Setyo Hartono itu, juga dihadiri "Field Public and Government Affairs Manager" MCL Rexy Mawardijaya, Kepala Disnakertransos, Iskandar, dan jajaran pemkab lainnya, Perwakilan PT Tri Wahana Universal (TWU), Budi S dan Kabag Ops Polres Kompol Heri Agus Wahono. Kepada warga yang tergabung di dalam Forum Sapu Lidi (FSL), ia menegaskan, pemkab akan melakukan evaluasi keterlibatan potensi lokal, setiap hari, sebagaimana yang di atur di dalam Peraturan Daerah (Perda) No.23 tahun 2011 tentang Industri Migas. "Kami akan memberi teguran kalau memang terjadi pelanggaran yang dilakukan kontraktor migas," katanya, menegaskan. Oleh karena itu, ia meminta, warga melaporkan perkembangan keterlibatan potensi lokal di lapangan, sebagai bahan evaluasi pelaksanaan pekerjaan proyek migas Blok Cepu. "Pemkab kemampuannya terbatas, kami minta warga melaporkan kondisi yang terjadi di lapangan," katanya, menegaskan. Salah seorang anggota Forum Sapu Lidi Kecamatan Kalitidu Ny. Suhadak menyatakan, keterlibatan warga lokal di dalam pekerjaan pembangunan fasilitas produksi minyak Blok Cepu tahap I, masih sangat minim. Ia mencontohkan, sub kontraktor proyek Blok Cepu dari MCL, mengumumkan membutuhkan 14 sopir. "Kenyataannya, warga lokal tidak ada yang diterima, tapi jumlah sopir yang diterima 80 orang, semuanya warga luar daerah," katanya, mengungkapkan. Begitu pula, lanjutnya yang juga diperkuat pernyataan mantan Kepala Desa Kliteh Kecamatan Kalitidu Sariban, warga di ring I migas Blok Cepu yang membuat CV sama sekali tidak memperoleh pekerjaan, padahal mereka sebelumnya sudah melepaskan tanahnya untuk keperluan proyek Blok Cepu. Dalam kesempatan itu, warga juga melaporkan bau busuk yang muncul dari kilang mini yang dikelola PT TWU di Desa Sumengko Kecamatan Kalitidu. Menanggapi hal itu, "Field Public and Government Affairs Manager" MCL Rexy Mawardijaya menjanjikan, akan memprioritaskan potensi lokal dalam berbagai bidang pekerjaan proyek migas Blok Cepu. "Sejak awal MCL berkomitmen mengutamakan potensi lokal," ucapnya. Ratusan warga tersebut, sebelum itu menggelar demo di jalan masuk kawasan migas Blok Cepu di Desa Sumengko Kecamatan Kalitidu. Mereka, menghentikan kendaraan proyek melewati jalan itu, sebelum akhirnya mereka melakukan pertemuan dengan Wabup Setyo Hartono, juga berbagai pihak lainnya di Pendopo Pemkab Bojonegoro. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012