Surabaya - Dinas Perindustrian dan Perdagangan/Disperindag Jawa Timur optimistis omzet batik provinsi ini meningkat 12 persen pada tahun 2012 dibandingkan tahun 2011, menyusul besarnya permintaan pasar terhadap komoditas tersebut.
Kepala Disperindag Jatim, Budi Setiawan menjelaskan omzet batik Jatim pada tahun 2011 mencapai Rp439 miliar. Dari nominal tersebut, Jatim mampu mempekerjakan sebanyak 293.000 orang.
"Khusus target transaksi dalam pameran batik tahun 2012 kami yakin bisa mencapai Rp15 miliar," katanya, ditemui dalam Batik, Bordir, dan Aksesoris Fair 2012 (9-13 Mei 2012) di Gramedia Expo, Surabaya, Rabu.
Apalagi, jelas dia, pada pameran tersebut jumlah peserta yang mengikuti mengalami peningkatan. Hal tersebut tampak dari banyaknya stan yang menawarkan produk batik khas Jatim, di mana pada pameran tahun ini 163 stan.
"Padahal, dalam pameran serupa tahun 2011 hanya ada 116 stan. Bahkan, jumlah peserta yang ada saat ini sudah kami seleksi secara ketat," tuturnya.
Mengenai banyaknya peserta dalam pameran batik tersebut, Direktur PT Debindo Mitra Tama, Dadan Kushendarman mengemukakan, dari total stan mencapai 163 stan sebanyak 80 persen merupakan perajin batik tulis. Lalu, sisa 10 persen stan dimanfaatkan oleh perajin aksesoris dan 10 persen lainnya oleh perajin produk bordir.
"Kalau para peserta di pameran ini meliputi sejumlah mitra binaan BUMN, baik dari Sumatera maupun Papua dan perajin asli Jatim yang memamerkan motif khas 38 kabupaten/kota di provinsi ini," paparnya.
Sementara itu, terkait besaran transaksi di pameran batik yang memasuki tahun keenam tersebut, lanjut dia, pihaknya tidak mematok target transaksi tinggi atau hanya senilai Rp3,5 miliar.
"Walau demikian, kami sangat bangga jika target transaksi Rp3,5 miliar itu tercapai, menyusul realisasi transaksi pada pameran tahun lalu hanya Rp2,5 miliar," tukasnya.
Untuk menarik minat pengunjung, ia menyebutkan, siap mengadakan serangkaian acara seperti "Fashion on the street" setiap Kamis dan Jumat pukul 15.00-16.00 WIB. Ada pula lomba putra putri batik. Bahkan, memajang Kipas Motif Batik Khas Madura berukuran raksasa yang mendapatkan Rekor MURI.
"Kipas tersebut dibuat dengan tinggi 12 meter, lebar 24 meter, dan dikreasikan dari 120 potong kain batik," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012