Bojonegoro - Kepala Bidang Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan Disnakertransos Bojonegoro, Jatim, Ruslantoyo mengatakan, kecil kemungkin buruh di daerahnya demontrasi untuk memperingati Hari Buruh Sedunia pada 1 Mei 2012. "Berdasarkan pengalaman selama ini, belum pernah buruh di Bojonegoro menggelar demo bersamaan hari buruh sedunia," katanya di Bojonegoro, Selasa. Apalagi, lanjutnya, dengan diberlakukannya upah minimum kabupaten (UMK) Bojonegoro sebesar Rp930 ribu per bulan, tidak menimbulkan reaksi penolakan para buruh. "Sepanjang UMK 2012 diberlakukan, tidak pernah ada protes dari para buruh," ucapnya, menegaskan. Meski demikian, ia tetap mengharapkan para buruh di daerahnya tidak demo, walau hanya sehari. Sebab sebagian besar upah buruh di daerah setempat masih dengan sistem harian. "Kalau mereka demo sehari, berarti upahnya juga berkurang," tukasnya. Ia menjelaskan, pihaknya sudah mengantisipasi kemungkinan ada gerakan demo para buruh bersamaan dengan peringatan Hari Buruh Se-dunia pada 1 Mei. Caranya, dengan melakukan sosialisasi kepada sekitar 20 perusahaan di daerahnya yang memiliki jumlah buruh besar, sejak 16 April lalu. Sosialisasi, lanjutnya, mengenai masalah ketenagakerjaan, namun di dalamnya juga diisi dengan imbauan para buruh untuk tidak demo bersamaan dengan Hari Buruh Se-dunia. Para pengusaha, lanjutnya, juga diminta menanyakan kepada para buruhnya yang tidak masuk kerja bersamaan dengan Hari Buruh Se-dunia. Pengusaha harus bisa memberikan pengertian kepada para buruhnya, keuntungan apa yang diperoleh kalau demo. "Kalau pada hari itu, ada buruh mengajukan izin tidak masuk, pengusaha harus tahu tujuan buruhnya tidak masuk kerja," tuturnya. Mengenai jumlah perusahaan di daerah setempat, lanjutnya, tercatat ada 523 perusahaan berbagai bidang dengan jumlah sekitar 27 ribu buruh. Sebagian besar buruh tersebut bekerja di berbagai sektor, terbesar di bidang pertembakauan dengan pola kerja musiman. Di antara perusahaan yang memiliki jumlah buruh besar yaitu, Koperasi Kareb di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, yang bergerak di bidang jasa pengeringan tembakau. Selain itu, juga perusahaan pelintingan rokok di Desa Kalianyar, Kecamatan Kapas dan Kecamatan Padangan.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012