Bojonegoro - Sebanyak 36 siswa di Bojonegoro, Jatim, tidak mengikuti ujian nasional (UN) pada hari pertama dengan berbagai alasan, seperti sakit hingga sebagian di antaranya ada yang sudah keluar dari sekolahnya. "Sebagian besar yang tidak mengikuti UN karena sudah keluar dari sekolah, ada yang bekerja, juga menikah," kata Kepala Bidang Pendidikan SMP, SMA, dan SMK Diknas Bojonegoro, Hanafi, selasa. Ia menjelaskan, bagi siswa yang sakit, masih mendapat kesempatan mengikuti UN susulan, yang dijadwalkan dilaksanakan pada 23 April. Namun, kalau mereka pada hari kedua dan seterusnya sudah bisa mengikuti UN, dalam pelaksanaan UN susulan hanya mengerjakan soal yang belum dikerjakan. "Kalau mereka yang sudah keluar sekolah, kecil kemungkinan mau mengikuti UN susulan," katanya, menjelaskan. Ia menyebutkan, sebanyak 36 siswa yang tidak mengikuti UN itu, rinciannya SMK 14 siswa, SMA sembilan siswa dan MA 13 siswa. UN hari kedua ini, ia belum bisa memastikan jumlah siswa yang tidak mengikuti. Alasannya, kemungkinan siswa yang tidak mengikuti UN dengan alasa sakit pada hari pertama, sudah bisa mengikuti UN hari kedua. "Kami masih menunggu laporan jumlah siswa yang tidak masuk UN, dari penyelenggara UN pada hari kedua ini," jelasnya. Ditemui terpisah, Pengawas SMP, SMA dan SMK Diknas Bojonegoro, Muslich meminta para siswa tidak terpengaruh dengan jawaban soal UN yang beredar lewat SMS. Sebab, pada UN hari pertama telah beredar jawaban UN yang disebut-sebut versi Jombang. Menurut dia dari hasil pengecekan yang dilakukan, banyak siswa yang tidak terpengaruh memanfaatkan beredarnya jawaban soal UN lewat SMS itu. Di antaranya, jawaban soal UN itu beredar di SMAN Kalitidu dan SMAN I. "Setelah saya cek, banyak siswa yang tidak memanfaatkan jawaban UN yang beredar itu, karena banyak jawaban yang salah, sehingga dianggap menyesatkan," paparnya. Dihubungi terpisah, Pengawas Independen Universitas Bojonegoro, Sugiyanto menyatakan, tidak menemukan adanya kebocoran soal dalam pelaksanaan UN di daerah setempat."Pelaksanaan UN lancar, tidak ada masalah, tidak benar kalau telah ada jawaban soal UN," ucapnya, menegaskan. Sementara itu, Kepala Diknas Bojonegoro, Husnul Khuluq mengimbau, para siswa tidak usah terpengaruh dengan beredarnya jawaban soal UN yang belum tentu kebenarannya. "Sebaiknya para siswa percaya diri, dan menjawab soal dengan jujur," katanya, menegaskan.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012